Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Karakter Kemendikbud Bicara soal Full Day School

Arif Budhiman mengatakan gagasan untuk sekolah dilaksanakan lima hari adalah untuk mencoba mengembalikan peran orangtua.

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Karakter Kemendikbud Bicara soal Full Day School
POS KUPANG/ALFONS NEDABANG
Peserta karnawal dari SMP Satu Atap Padadita, Waingapu membentangkan poster yang mengeritik rencana Mendikbud menerapkan kebijakan full day school, Jumat (12/8/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang kini mulai disosialisasikan di beberapa daerah adalah sekolah lima hari, atau full day school.

Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Karakter Kemendikbud, Arif Budhiman mengatakan gagasan untuk sekolah dilaksanakan lima hari adalah untuk mencoba mengembalikan peran orangtua dan juga meningkatkan kualitas hubungan antara anak dengan orang tuanya lebih banyak lagi di rumah.

"Program ini juga untuk mengisyaratkan bahwa orangtua itu juga harus menjadi guru pertama dan yang utama dalam konteks membangun karakter anak-anaknya," kata Arie, Rabu (9/11/2016).

Arie mengatakan, untuk membangun hubungan itu maka anak-anak diberikan waktu yang lebih panjang untuk berinteraksi dengan orangtua juga dengan lingkungan rumahnya.

"Ini tentu diharapkan bahwa akan tumbuh rasa kebersamaan di dalam keluarga dan akan lebih memudahkan bagi orang tua, tentu saja untuk memberikan pendidikan karakter kepada putra putrinya," imbuhnya.

Untuk itu, lanjut Arie, telah disiapkan rancangan keputusan presiden yang terkait untuk pengaturan sekolah selama lima hari ini.

Berita Rekomendasi

Namun demikian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyadari adanya keberagaman di masing-masing daerah.

"Dengan adanya keberagaman itu sehingga tentu saja sekarang saat ini sementara dalam proses kami dalam mengkaji. Pada saat implementasinya nanti bisa saja dilaksanakan secara bertahap, bisa saja misalnya sekolah-sekolah di daerah tertentu yang belum memungkinkan memberlakukan lima hari mungkin mereka boleh menyesuaikan dengan kebijakan tersebut," jelasnya.

Menurut Arie, program lima hari sekolah sebenarnya cukup baik karena anak-anak tidak lagi dibebani dengan PR. Tidak ada lagi pekerjaan rumah, semuanya harus diselesaikan di sekolah.

"Kenapa menjadi lima hari, karena akan memberikan waktu kepada anak untuk bersama-sama keluarganya dan keluarga bersama sekolah itu tentu harus turut bertanggungjawab untuk membangun atau melakukan penguatan pendidikan karakter terhadap anaknya," kata dia.

"Di beberapa provinsi, sudah banyak sekolah yang implementasikan hari belajar itu lima hari. Jadi sebenarnya sudah banyak yang mengikuti sehingga saya kira penyesuaiannya itu saya percaya akan lebih cepat direalisasikan," tambahnya.

Ia pun berharap seluruh sekolah dapat menerapkan hal tersebut.

"Ini kebijakan nasional bahkan dasar hukumnya adalah Keputusan Presiden, jadi tentu saja harus dilaksanakan oleh seluruh sekolah," harapnya.

"Dengan berbagai kodisi, mungkin masih ada sekolah yang ingin menyesuaikan secara bertahap dan seterusnya. Kita tunggu saja bagaimana nanti ketentuannya. Tapi tentu sangat jelas diharapkan bahwa sekolah lima hari akan lebih baik untuk anak dan keluarganya," ujar dia.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas