Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivis Minta Penghentikan Pertunjukan Lumba-lumba di Pasar Malam Sekaten

Tiga lembaga perlindungan hewan memprotes pertunjukan lumba-lumba di Pasar Malam Perayaan Sekaten 2016 di Yogyakarta.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Aktivis Minta Penghentikan Pertunjukan Lumba-lumba di Pasar Malam Sekaten
Tribun Jogja/Resya Firmansyah
Pertunjukan lumba-lumba di Pasar Malam Perayaan Sekaten 2016 di Yogyakarta diprotes tiga lembaga perlindungan satwa. Foto diambil pada Kamis (17/11/2016). TRIBUN JOGJA/RESYA FIRMANSYAH 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Resya Firmansyah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA – Sejumlah lembaga perlindungan hewan mendesak pertunjukan lumba-lumba di Pasar Malam Perayaan Sekaten 2016 di Yogyakarta dibatalkan.

Animal Friend Jogja, Jakarta Animal Aid Network, dan Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia sudah melayangkan surat kepada Wali Kota Yogyakarta, Disperindagkoptan Kota Yogyakarta, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, hingga Disdikpora Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada intinya surat yang dikirimkan pada 15 November tersebut meminta agar pertunjukan lumba-lumba di Pasar Malam Perayaan Sekaten 2016 di Yogyakarta dibatalkan. 

"Kami akan mengirim surat susulan yang ditujukan ke ketua PMPS,” ujar pengurus Animal Friend Jogja, Angelina Pane, saat dikonfirmasi Kamis (17/11/2016).

Menurut dia surat permintaan penghentian pertunjukan lumba-lumba hingga kini belum ditanggapi. Dalam surat susulan nanti pihaknya akan bertanya tindaklanjut surat pertama ke para pihak.

“Besok di Jalan Magelang juga ada sirkus lumba-lumba juga. Kami juga sudah mengirim surat penghentian juga, termasuk ke Gubernur DIY,” ia menambahkan.

Berita Rekomendasi

Mereka menjelaskan dalam surat tersebut, lumba-lumba tersebut dieksploitasi. Pelatih akan membiarkan lumba-lumba kelaparan ketika tak mengikuti instruksi.

Adanya pertunjukkan seperti di PMPS, maka lumba-lumba terancam punah lantaran penangkapan ilegal terjadi terus-menerus.

Menurut pengakuan Angelina, Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang masih mengizinkan pertunjukkan lumba-lumba.

“Apa Indonesia tidak malu jadi negara yang tidak prokonservasi? Ini melanggar pedoman etika kesejahteraan satwa,” tegas dia.

Kepala Disperindagkoptan Kota Yogyakarta, Lucy Irawati, menuturkan pihaknya tak melarang salah satu stan diisi pertunjukkan lumba-lumba karena berpedoman pada Undang-Undang Nomor 18/2009 dan Keputusan Dirjen SDA dan Ekosistem nomor SK.262/KSDAE-SET/2015.

“Kami mengacu pada aturan yang berlaku, UU dan keputusan Dirjen SDA dan Ekosistem. Kami mengeluarkan izin berdasar aturan itu,” jelas dia.

Pelaksana Tugas Wali Kota Yogyakarta, Sulistyo, mengungkapkan pihaknya saat ini tengah menelaah permohonan penghentian pertunjukkan lumba-lumba di PMPS.

“Kami akan sampaikan permasalahan ini ke pemerintah pusat. Tapi kami tidak bisa untuk tidak memberikan izin, sebab sesuai aturan tidak ada yang melarang,” tukas Sulistyo.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas