Ribuan Pelajar SD hingga SMA Mainkan Angklung di Gedung Sate
Sebanyak 6 ribu pelajar memainkan angklung bersama di halaman Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung,
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
![Ribuan Pelajar SD hingga SMA Mainkan Angklung di Gedung Sate](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ribuang-pelajar-bermain-angklung_20161120_115811.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sebanyak 6 ribu pelajar memainkan angklung bersama di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Minggu (20/11/2016).
Kegiatan bertajuk Hari Angklung 2016 itu dalam rangka merayakan hari angklung yang jatuh pada 16 November 2016.
Informasi yang dihimpun Tribun Jabar (Tribunnews.com Network), ribuan peserta itu merupakan perwakilan sekolah kota/kabupaten di Jabar.
Acara yang digelar tahunan itu diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar.
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, membuka langsung acara tersebut.
![Ribuang Pelajar Bermain Angklung_1](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ribuang-pelajar-bermain-angklung_1_20161120_120105.jpg)
Sebanyak 6 ribu pelajar memainkan angklung bersama di halaman Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Minggu (20/11/2016). Kegiatan bertajuk Hari Angklung 2016 itu merayakan hari angklung dunia yang jatuh pada 16 November 2016. TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S
Selain memperingati hari angklung, rencananya pria yang akrab disapa Aher itu akan memimpin Deklarasi Asosiasi Angklung Indonesia (AAI).
"Siapa lagi yang melestarkan angklung kalau bukan kita," kata Aher.
Dikatakan Aher, kegiatan itu merupakan komitmen dan tekad pemerintah Provinsi Jabar melestarikan angklung.
Ia berharap angklung yang merupakan budaya masyarakat Jabar itu tidak punah setelah dinyatakan sebagai warsan dunia.
"Tidak mungkin masyarakat luar Jabar dan masyarakat dunia memelihara angklung tanpa dikomandoi masyarakat Jabar. Kita harus paling depan melestarikan angklung," kata Aher.
Kepala Disparbud Jabar, Ida Hendra menjelaskan, kegiatan Hari Angklung 2016 itu sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan kita terhadap kesenian Angklung. Apalagi angklung ditetapkan Unesco sebagai warisan budaya tak benda.
"Ini tentunya merupakan sebuah kebanggaan masyarakat Jabar, seni angklung telah diakui oleh masyarakat dunia," kata Ida.
Aliza Abdul Azis, Ketua Pelaksana Hari Angklung 2016 mengatakan, ribuan peserta itu berasal dari 144 sekolah siswa tingkat SD sampai SMA.
"Kami menyanyikan lima lagu. Di antaranya Peueyeum Bandung, Yamko Rambe Yamko, dan lainnya," kata Aliza. (cis)