Sebelum Terbakar, Kapal Nona Tang II Terlibat Pencurian Minyak di Tengah Laut
Penyidik Polda Kepri sudah melakukan pemeriksaan terhadap ABK Kapal Nona Tang II yang terbakar di Pelabuhan Pantai, Stres, Batuampar, Batam.
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Penyidik Polda Kepri sudah melakukan pemeriksaan terhadap ABK Kapal Nona Tang II yang terbakar di Pelabuhan Pantai, Stres, Batuampar, Batam.
Dari hasil pemeriksaa, diketahui pemilik kapal tersebut berinisial A yang merupakan salah satu pengusaha yang ada di Batam.
Kapolda Kepri Brigjen Sam Budigusdian mengatakan, saat kejadian, para ABK berada dibelakang untuk memantau pekerjaan kapal. Mereka diminta untuk mengawasi oleh seseorang bernama O.
"Jadi A pemilik kapal, sementara O orang yang menyuruh mengerjakan kapal. Kapal itu dikekerjakan empat orang yang menjadi korban ledakan," sebut Sam, Senin (21/11/2016) siang.
Kapal ini juga terlibat dalam pencurian minyak ditengah laut Karimun. Kemudian mereka menjual minyak tersebut kepada OPL.
Menurut Sam, sebelumnya kapal tersebut berada di kawasan pantai Stres, Batam. Kemudian mendapatkan arahan untuk bergerak ke Tanjungbalai Karimun pada tanggal 27 Oktober.
Kapal tersebut sampai tanggal 28 oktober sekitar pukul 15.00 WIB. Kemudian kapal tersebut berlabuh di pelabuhan Bea dan Cukai Karimun sekitar pukul 21.00 WIB.
"Sekitar pukul 23.00 WIB, melakukan pengambilan minyak dengan menggunakan selang atas perintah sodara O dari kapal MT Tobanganen," sebutnya lagi.
Selesai aktifitas, pada tanggal 29 oktober sekitar pukul 04.30 WIB, menjelang subuh sekitar 250 ton minyak sudah ditampung dikapal tersebut.
Kemudian atas perintah sodara O, kapal disuruh merapat ke OPL dan dijual disana. "Ini untuk kasus pertama, mereka menjual kepada OPL," sebutnya.
Setelah melakukan operasi jual beli minyak, kapal tersebut berlabuh di Sekupang.
Kemudian mereka mendapatkan izin olah gerak ke palabuhan Pantai Stres. Disanalah dilakukan pengerjaan kapal dan akhirnya meledak dan terbakar.
"Jadi kapal ini pengakuan orang yang kita periksa dokumennya ada di KPLP. Namun harus kita periksa dulu," tukasnya.
Terakhir diketahui, kapal Nona Tang II tersebut nama Aslinya adalah MT Fajar.
Menurut Sam, bisa saja mereka memberikan beberapa nama untuk satu kapal. "Itu terserah mereka. Namun pasti akan kita periksa," sebutnya.
Saat ini, delapan orang tersebut masih sudah diamankan di Polres Karimun. "Saat ini para ABK sudah di Karimun," ujarnya. (Koe)