Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bau Amis Menyebar dari Lokalisasi, '7 Warga Kami Meninggal Karena HIV/AIDS'

Tujuh warga Dusun Kertapura, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, dikabarkan meninggal dunia terjangkit HIV/AIDS

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bau Amis Menyebar dari Lokalisasi, '7 Warga Kami Meninggal Karena HIV/AIDS'
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Anak pemilik lokalisasi syok saat menyaksikan tempat bisnisnya di Jalan By Pass Ngurah Rai ditertibkan, Jumat (25/11/2016) 

Namun, ia menolak tawaran itu.

"Kalau saya terima berarti saya mendukung usaha ini toh," tandas Muliasa mengenai alasan penolakannya.

PSK Mengeluh

Kepala Satpol PP Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana menjelaskan, sebetulnya apabila sudah ada penyegelan, seharusnya tidak ada aktivitas apapun di kawasan itu.

Secara umum, dia menyebutkan ada tiga hal yang dilanggar atas beroperasinya tempat prostitusi ini.

"Satu, ini pelanggaran karena membangun di kawasan nol persen. Dua, dia tidak punya IMB, dan ketiga di tempat ini dijadikan tempat prostitusi. Dari laporan warga ke desa, desa sudah melaporkan ke saya. Setelah saya cek ternyata benar masih beroperasi. Kita sudah lakukan sesuai prosedur, dan kita putuskan bongkar sekarang," kata Alit Wiradana kepada Tribun Bali.

Buldoser yang digunakan begitu cepat memberangus bangunan-bangunan semi permanen itu.

Berita Rekomendasi

Sekali hantam, lima kamar langsung ambruk beserta seng, dan material bangunan lainnya.

Sejumlah PSK yang berkeliaran menyaksikan pembongkaran itu tampak pasrah.

Sebelum dibongkar, mereka sempat bersembunyi di tempat kos sekitar lokasi.

Tim gabungan membongkar dua blok bangunan yang berisi 17 kamar kencan itu.

Sebetulnya ada lima kamar lagi di blok barat, namun lantaran pemilik lokalisasi syok berat, Satpol PP memberikan tenggang waktu satu minggu untuk dibongkar sendiri.

Seorang PSK yang sempat ditanya mengaku, sebelum dilakukan pembongkaran tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu ke mereka. Padahal, Satpol PP Denpasar sudah menyurati kepala desa, dan kepala dusun untuk diberitahukan ke pihak pengelola lokalisasi tersebut.

"Harusnya diberitahu dulu. Belum ada surat sudah main bongkar. Kita hanya kerja di sini saja," keluh seorang PSK yang mengaku berasal dari Jakarta itu.

Dalam pembongkaran ini, hadir pula petugas TNI, Polri, Kepala Desa Kesiman Kertalangu, Camat Denpasar Timur, perwakilan Dinas Tata Ruang dan Perumahan, perwakilan Kejaksaan Negeri Denpasar, pihak pecalang, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Mereka ikut membantu dan menyaksikan pembongkaran tersebut. ( I Wayan Erwin Widyaswara )

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas