Helikopter Ditemukan 6 Km dari Dusun Nansarang, Proses Evakuasi Terkendala Cuaca
Proses evakuasi kru helikopter milik TNI AD jenis Bell 412-EP dengan nomor registrasi HA-5166 yang hilang kontak, sempat terkendala.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, M Purnomo Susanto
TRIBUNNEWS.COM, MALINAU - Proses evakuasi kru helikopter milik TNI AD jenis Bell 412-EP dengan nomor registrasi HA-5166 yang hilang kontak, Kamis (24/11/2016) lalu sempat terkendala.
Helikopter ini ditemukan berjarak 6 km dari Dusun Nansarang, Kecamatan Mentarang Hulu, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Minggu (27/11/2016).
Pantauan Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network), di Bandara Kol RA Bessing, Kabupaten Malinau, sebuah helikopter berwarna oranye mendarat siang tadi.
Selanjutnya, beberapa petugas berseragam oranye tersebut turun dari helikopter.
Menurut informasi, helikopter dan petugas tersebut adalah personel SAR yang hendak ke lokasi helikopter yang sempat hilang kontak tersebut.
Helikopter SAR tersebut berangkat dari Bandara Juwata, Kota Tarakan, Provinsi Kaltara hendak menuju lokasi ditemukannya heli.
Namun, dari informasi Air Traffic Control Bandara Malinau, cuaca di lokasi kurang baik sehingga helikopter SAR tersebut kemudian mendarat terlebih dahulu di Bandara Kol RA Bessing.
Helikopter oranye tersebut baru diberangkatkan lagi menuju lokasi ditemukannya helikopter TNI jenis Bell 412-EP dengan nomor registrasi HA-5166 tersebut sekitar pukul 14.30 Wita.
Heli Bell 412 EP milik TNI AD yang dikabarkan hilang diketahui terakhir kali melakukan kontak dengan tower di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Kamis (24/11/2015) sekitar pukul 11.16 Wita.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Kaltim, Jumat (25/11/2016) sekitar pukul 07.00 Wita ada laporan dari masyarakat di Desa Long Berang, Kecamatan Mentarang Hulu, Kabupaten Malinau, Provinsi Kaltara yang sempat mendengar ada heli terbang rendah, Kamis (24/11/2016).
Lewi, Ketua RT di Desa Nansarang dan Ferdi, dari Desa Long Berang mengatakan melihat helikopter terbang rendah.
Heli tersebut juga sempat berputar-putar hingga dua kali antara dua desa yakni Desa Nansarang dan Desa Bangbiau di sekitar Gunung Laga Feratu.
Selanjutnya, pukul 15.00 Wita, masyarakat mendengar suara letusan di sekitar lokasi pesawat berputar-putar.
Jarak tempuh menuju tempat mendengar suara letusan tersebut sekitar dua hari dengan berjalan kaki.
Kolonel Subagyo, Kapendam VI Mulawarman, kepada Tribun Kaltim melalui sambungan WhatsApp, Kamis (24/11/2016) malam membenarkan informasi heli milik TNI Angkatan Darat yang hilang saat melakukan misi pengiriman logistik di daerah perbatasan Provinsi Kalimantan Utara.
"Iya saya terima berita begitu. Sekarang sedang kita kumpulkan keterangan tentang berita tersebut," tuturnya.
Berdasarkan rekam jejak informasi awal, Heli Bell itu terbang pada pukul 10.54 Wita menuju Long Bawan dengan membawa kru 4 orang dan membawa logistik Pamtas.
Kemudian beranjak pada pukul 10.57 Wita, dilakukan kontak terakhir dengan Tarakan Tower dan diarahkan untuk kontak ke Malinau Tower.
Lalu pada pukul 11.16 Wita kontak pertama dengan Malinau Tower.
Dan Heli melakukan kontak terakhir pada pukul 11.29 Wita dengan Malinau Tower pada posisi 8NM dari Malinau.
Kondisi medan yang ditempuh heli itu, berdasarkan info dari pilot Pelita Air Capt David bahwa cuaca hujan gerimis tidak merata dan pada jalur GPS cerah.
Sementara ketinggian saat kontak dengan Malinau Tower 2500 Feet.
Karakteristik heli itu memiliki No reg: HA-5166 dengan Captain Pilot, Lettu Cpn Yohanes Syahputera yang memuat empat orang yang memiliki misi dorlog Pamtas RI Malaysia.