Lettu Abdi Ditemukan Selamat
Sebanyak tujuh personel Batalyon Paskhas 466 Makassar dan satu orang dari Basarnas diturunkan dengan cara rapling.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN - Tim Search anda Rescue (SAR), Minggu (27/1), berhasil menemukan satu dari lima penumpang helikopter Bell 412-EP dengan nomor penerbangan HA-5166 yang jatuh di wilayah Kaltim, dekat perbatasan RI-Malaysia.
Hari Minggu sekitar 14.15 Wita, pasukan Batalyon Paskhas 466 Makassar dan Basarnas terbang menuju TKP lokasi jatuh.
Mereka menggunakan heli NAS 332 Super Puma.
Sebanyak tujuh personel Batalyon Paskhas 466 Makassar dan satu orang dari Basarnas diturunkan dengan cara rapling.
Di sana mereka menemukan badan heli dalam keadaan hancur. Tim lalu menyisir daerah di sekitar ditemukannya heli.
Sekitar 45 menit, mereka berhasil menemukan Lettu Cpn Abdi Darnain dalam kondisi hidup.
Abdi dievakuasi menggunakan heli TNI AU Super Puma Jenis NAS 332, sekitar 16.22 Wita.
Ia kemudian diterbangkan ke Long Sulid sebelum dibawa menuju Kota Tarakan untuk mendapatkan perawatan medis.
Satu jam berselang akhirnya heli tiba di Military Appron Lanud Tarakan.
Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Johny OL Tobing turut serta dalam heli yang diterbangkan Mayor Pnb Mulyo bersama tujuh kru.
Lettu Abdi dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Laut Tarakan dengan menggunakan ambulans
Abdi mengalami mengalami patah kaki kanan, luka di pelipis, dan luka lecet di seluruh badan, kaki dan tangan.
Masih Dicari
Dalam konferensi pers TNI AD di Jakarta, Kepala Dinas Penerangan Angakatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI MS Fadhilah membenarkan telah ditemukannya satu kru heli yang selamat.
Heli ini dilaporkan jatuh di hutan pegunungan, sekitar lima kilometer Km dari Desa Long Sulid Kecamatan Krayan,. Malinau.
"Korban lainntya masih dalam proses pencarian," katanya.
Situasi dan kondisi di lokasi jatuhnya heli yang sulit, ditambah cuaca yang selalu berubah menghambat proses pencarian korban.
"Berdasarkan laporan Pangdam Mulawarman saat ini, Tim SAR baik diturunkan melalui darat dan udara masih dalam proses pencarian korban lainnya," tuturnya.
Helikopter TNI jenis Bell ini hilang dalam tugas pengiriman logistik dari Bandara Juwata, Tarakan, menuju Long Bawan, Kecamatan Krayan, di Nunukan pada Kamis lalu.
Saat itu tiga pilot dan dua mekanik yang semuanya TNI sedang menumpang di dalamnya.
Tim SAR gabungan TNI, Polri, dan Basarnas menemukan sinyal darurat dari ELT yang dipancarkan helikopter.
Koordinat sinyal darurat itu pada titik 3 derajat 48 menit 54 detik Lintang Utara dan 116 derajat 3 menit 3,6 detik Bujur Timur.
Lokasinya merupakan hutan lebat, jauh dari pemukiman, terdapat gunung dan lembah dengan kemiringan ekstrem, dan tidak jauh dari perbatasan Indonesia dan Malaysia.