Tidak Ada Hujan, Pemukiman di Ring Road Samarinda Ini Tetap Terendam Banjir
Banjir yang melanda hampir seluruh kawasan Samarinda memang telah surut pada hari itu juga, namun tidak dengan kawasan jalan P Suryanata dan ring road
Editor: Sugiyarto
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Banjir yang melanda hampir seluruh kawasan Samarinda memang telah surut pada hari itu juga, namun tidak dengan kawasan jalan P Suryanata dan ring road.
Banjir terjadi bukan karena dampak dari turunnya hujan, melainkan diduga karena bendungan pengendali (bendali) banjir HM Ardans yang terdapat di kawasan Ring Road, mengalami kerusakan pada pintu keluar masuk air. Akibatnya air yang terdapat di bendungan tersebut mengalir ke pemukiman warga.
Sedikitnya terdapat empat RT yang terkena dampak dari mengalirnya air di bendungan tersebut, yakni di RT 38, RT 39 dan RT 59, yang terdapat di jalan Tinggiran, lalu di RT 1 yang terdapat di kawasan Ring Road.
Air tersebut pun menggenangi pemukiman warga hingga selutut orang dewasa, padahal di beberapa daerah tersebut, pada hujan deras senin (29/11) kemarin, tidak mengalami banjir.
Sekitar pukul 14.00 wita, air mulai mengalir dan mulai meninggi, bahkan dari pantauan TRIBUNKALTIM.CO di lokasi, hingga pukul 18.00 wita, air masih belum kunjung surut.
"Awalnya semata kaki, lalu hingga selutut orang dewasa, air tentu saja masuk ke rumah. Infonya memang pintu bendungan sempat terbuka, lalu saat mau ditutup kembali, ada kerusakan disistem penutupan," ungkap salah satu warga RT 59, Ari (36), Selasa (29/11).
Tak hanya kawasan pemukiman saja, namun pusat pendidikan di kawasan Ring Road, yakni pesantren Ar Rahma juga terendam air. Akibatnya, proses belajar mengajar menjadi terhenti.
"Kurang lebih 20 menit saja, air sudah meninggi dan menggenangi pesantren, proses belajar mengajar terpaksa berhenti dulu hingga air surut," tutur salah satu pengajar di pesantren tersebut, Maryono (28).
Dari pantauan TRIBUNKALTIM.CO di bendungan tersebut, tampak sejumlah petugas tengah melakukan perbaikan terhadap sistem buka tutup pintu bendungan.
Bahkan, BPBD Kota Samarinda menurunkan perahu untuk membantu proses perbaikan di pintu bendungan tersebut. (*)