Laporan Wartawan Surya, Nuraini Faiq

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Suara lembut sinden terdengar merdu di antara ratusan penumpang yang tengah duduk Santai menunggu keberangkatan di Bandara Juanda Surabaya, Senin (5/12/2016).

Diiringi musik gamelan, lengkingan sang sinden itu makin terdengar indah di telinga. Inilah sajian khusus culture port yang bisa dinikmati para penumpang di Bandara Juanda.

"Kami biasa manggung hingga nanti pukul 15.00. Untuk menghibur penumpang saja," ungkap sang sinden.

Perempuan berkebaya dengan baJu khas etnik Jatim ini ditemani pemain musik gamelan melantunkan langgam-langgam Jawa.

Sadar langgam Jawa banyak yang tak familiar, mereka para sinden itu juga beryanyi lagu pop. Namun, syair lagu pop itu dilantunkan ala langgam Jawa.

"Kreatif dan unik. Ini yang bikin Juanda beda," reaksi Kurnia Yahya, salah satu penumpang.

Menjelang tibanya musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), PT Angkasa Pura 1 Juanda Surabaya akan memanjakan penumpang menikmati sajian khas budaya Jatim.

"Suasana culture port harus kami ciptakan untuk memberi kenyamanan bagi penumpang.

Mengantarkan mereka sebelum terbang," kata General Manajer PT Angkasa Pura 1 Juanda, Yuwono.

Tidak hanya musik bernuansa budaya yang akan disajikan. Namun musik akustik juga sebelumnya juga disajikan live.

Khusus Sinden live show itu akan dibagi jadwal tampilnya dengan kelompok musik akustik.

Biasanya mereka tampil saat penumpang diprediksi menumpuk. Selain weekend juga hari-hari tertentu. Seperti saat ini menjelang liburan Nataru.

Sebelum ini, Kelompok musik akustik lebih dulu manggung untuk menemani penumpang yang Hendak weekend kemarin.

Para musisi dan sinden Itu sudah menghibur para penumpang mulai pukul 07.00. Sajian musik lembut ini terus mengalun hingga pukul 15.00.

"Keren, sambil duduk santai bisa menikmati sinden live. Jarang ada yang masih mau nyinden," ungkap Vira, salah satu penumpang.

Di terminal 1 dan 2 bandara Juanda tersedia panggung pendek yang lokasinya berdekatan dengan ruang tunggu.

Penumpang makin terhibur karena tidak saja mendengarkan, tapi bisa juga request lagu. Namun untuk langgam Jawa rata-rata penumpang hanya mengagumi.