Inilah Lokasi Terdampak Guncangan Terkuat Gempa di Pidie Jaya
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, memastikan gempa di Pidie Jaya, Aceh, tak berdampak ke Medan.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, memastikan gempa di Pidie Jaya, Aceh, tak berdampak ke Medan.
Kepala Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Sunardi, mengatakan patahan gempa hanya terjadi di beberapa wilayah Pidie Jaya.
"Dari pengamatan dan analisis BMKG, gempa belum dan tidak berdampak ke Kota Medan. Sebab, pusat gempa berada pada 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 Km arah Tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 Km," ungkap Sunardi, Rabu (6/12/2016).
Guncangan gempa terkuat terjadi di Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI).
Seluruh wilayah ini, lanjut Sunardi, diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempa bumi berupa kerusakan ringan seperti retak dinding dan atap rumah bergeser.
"Sesuai laporan sementara dari zona gempa bumi, bahwa gempa ini memang menimbulkan kerusakan di berbagai tempat," ungkap dia.
"Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal."
Berdasarkan peta tataan tektonik Aceh, tampak di zona gempa bumi memang terdapat struktur sesar mendatar.
Ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempa bumi Pidie Jaya dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault).
"Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa bumi ini adalah Sesar Samalanga-Sipopok Fault yang jalur sesarnya berarah Barat Daya-Timur Laut," beber Sunardi.