Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dipicu Persoalan Ringan, Ocop Tikam Teman Hingga Tewas

Dipicu persoalan ringan Anton Sijabat alias Ocop (25) menikam hingga tewas temannya, Redi (31), di keramaian pinggir Jalan Kolonel Yos Sudarso.

Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
zoom-in Dipicu Persoalan Ringan, Ocop Tikam Teman Hingga Tewas
Tribun Medan/Array A Argus
Anton Sijabat alias Ocop (25) menikam hingga tewas temannya, Redi (31), diringkus petugas Polsekta Medan Barat, Jumat (9/12/2016). TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dipicu persoalan ringan Anton Sijabat alias Ocop (25) menikam hingga tewas temannya, Redi (31), di keramaian pinggir Jalan Kolonel Yos Sudarso.

"Berawal ketika korban dan pelaku bertengkar mulut di depan toko kue Majestyk Jalan Kolonel Yos Sudarso pada Kamis (8/12/2016) malam. Setelah bertengkar, korban mengajak korban berduel di dalam gang sempit seputar lokasi kejadian," kata Kapolsekta Medan Barat, Kompol Victor Ziliwu, Jumat (9/12/2016) siang.

Ketika berkelahi di gang sempit, Redi menghantamkan kayu balok ke arah kepala Ocop. Redi kabur ke arah jalan raya sementara Ocop terjatuh.

"Setelah terjatuh dihajar balok, tersangka O mengambil pisau di dalam tasnya. Ia kemudian menikamkan pisau itu ke rusuk kiri korban tepat di pinggir jalan," kata Ziliwu.

Luka tikam korban di rusuk kiris cukup serius dan mengeluarkan banyak darah, warga segera menolong. Nyawa korban tak terselamatkan dan meninggal di lokasi.

Menurut Ziliwu keluarga telah membawa jenazah korban yang tinggal di Tanah 600 Marelan.

BERITA TERKAIT

Sementara pelaku sendiri sudah diamankan di Polsekta Medan Barat dan penyidik masih memeriksanya secara intensif.

Petugas menangkap Ocop ketika sembunyi di Jalan Simpang Lima, Brayan Bengkel. Dari tangannya petugas mengamankan pisau untuk menikam Redi.

"Tersangka kabur ke Jalan Simpang Lima dan di sanalah kami ia tangkap dengan barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk menghabisi korban," imbuh Ziliwu.

Persembunyian Ocop berada di tengah pemukiman padat penduduk sehingga petugas membutuhkan waktu lima jam untuk meringkusnya sampai Jumat dini hari.

"Dari pengakuannya tersangka nekat membunuh temannya karena pertengkaran mulut," ungkap Ziliwu.

Sehari-hari Ocop kerap membawa senjata tajam untuk membela diri. Apa pun asalan tersangka tak bisa dibenarkan karena melanggar hukum.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas