Jumlah Pengungsi Korban Gempa Aceh Semakin Bertambah
Hari keempat pascagempa yang melanda tiga kabupaten di Aceh, jumlah korban yang memenuhi tangsi pengungsian semakin bertambah.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Aray A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Hari keempat pascagempa yang melanda tiga kabupaten di Aceh, jumlah korban yang memenuhi tangsi pengungsian semakin bertambah.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, lewat siaran persnya.
"Jumlah pengungsi terus bertambah berdasarkan laporan beberapa pos pengungsian. Tercatat, toal keseluruhan pengungsi mencapai 45.329 orang," kata Sutopo pada Sabtu (10/12/2016).
Adapun jumlah pengungsi tersebut tersebar di Pidie Jaya dan Bireun. Jumlah pengungsi mencapai 43.613 di Pidie Jaya dan 1.716 pengungsi di Bireuen.
Pengungsi di Pidie Jaya tersebar di Kecamatan Pante Raja 1.478 orang, Meureudu 9.925 orang, Ulim 7.419 orang, Meurah Dua 7.194 orang, Trienggadeng 9.653 orang, Bandar Baru 4 orang, Bandar Dua 1.520 orang, dan Jangka Buya 1.474 orang.
Meski jumlah pengungsi semakin bertambah, tidak ada daerah yang terisolir. Semua kawasan masih dapat dilalui kendati terdapat beberapa jalan yang kondisinya rusak.
"Guna memulihkan kondisi di lokasi bencana, sudah ada ribuan personel gabungan yang turun membantu korban. Sejauh ini, masyarakat sudah kembali melakukan aktivitasnya," ungkap Sutopo.
Berdasarkan data terakhir, gempa merusak 157 bangunan ruko rusak (108 roboh, 31 rusak berat, 3 rusak sedang, 15 rusak ringan). Sebanyak 11.668 rumah rusak meliputi 2.992 rusak berat, 94 rusak sedang, dan 8.582 rusak ringan.
Masjid yang rusak 64 unit, 31 rusak berat, 2 rusak sedang, dan 31 rusak ringan. Begitu juga 88 unit musala rusak, 7 unit meunasah rusak, 5 unit kantor desa, sepanjang 14.800 meter jalan rusak atau retak, dan 55 unit jembatan rusak.