Tanah yang Terbelah Usai Gempa di Aceh Tamiang dan Pidie Keluarkan Semburan Lumpur
Semburan tanah lumpur bercampur air tanpa gas muncul di lahan warga Aceh Tamiang dan Pidie Aceh.
Editor: Anita K Wardhani
Semburan air itu sangat kuat yang terjadi bersamaan dengan gempa.
"Saya sempat terperosok ke dalam lubang semburan air hitam yang keluar saat menyelamatkan diri. Saya tidak ingat berapa lama air hitam keluar dari bumi. Saya lihat saat lari menyelamatkan diri dari dalam rumah," kenang Mustajab.
Pidie Diguncang Gempa Lagi
Gempa kembali mengguncang Pidie Jaya, Aceh. Kekuatannya mencapai 5 skala richter (SR). Gempa terjadi kemarin sekitar pukul 16.49 WIB. Pusat gempa ada di 32 Km Baratlaut Pidie Jaya, dengan kedalaman 10 Km.
Informasi yang dihimpun, tak ada korban jiwa atau kerusakan tambahan akibat gempa ini. Laporan dari Mereudeu, Pidie Jaya, masyarakat merasakan gempa ini.
Warga di Pangwa, Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh sempat panik saat gempa terjadi. Mereka berhamburan ke tempat lapang karena merasakan guncangan kuat.
Sejumlah warga yang berada di rumah memilih lari ke tempat terbuka karena khawatir dengan kondisi bangunan rumah. Sejumlah rumah di wilayah ini rusak karena gempa berkekuatan 6,5 SR.
Kepanikan juga dialami warga yang berada di tempat pengungsian. Pengungsi yang kebanyakan ibu-ibu langsung keluar dari tenda-tenda membawa serta anak mereka.
"Allahu akbar, gempa gempa," teriak warga.
Mensos Khofifah Indar Parawansa, juga merasakan getaran gempa saat sedang meninjau Posko pengungsi Masjid Al Istiqomah, Desa Rhieng Blang, Kecamatan Meuredu, Pidie Jaya. Wawancara Mensos dengan para jurnalis sempat terhenti sebentar saat getaran terasa.
Setelah getaran hilang, aktivitas Mensos sambil wawancara dan menyapa para pengungsi kembali dilanjutkan.Pukul 17.00 WIB, aktivitas pengungsi kembali normal. Sebagian warga ada yang melakukan ibadah salat asar dan sebagian lagi ada yang beristirahat di posko pengungsian. (M Nazar/Serambi/wly)