Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Helikopter yang Jatuh Hancur Berkeping Keping

Helikopter tidak bisa lagi diperbaiki, apalagi dipakai sehingga dibiarkan di lokasi kejadian

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Helikopter yang Jatuh Hancur Berkeping Keping
Tribun Kaltim/Naufal Ramadhan
Helikopter TNI AD yang membawa Lettu Cpn Yohanes Syahputra tiba di apron Makolanud Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (10/12/2016) sore. TRIBUN KALTIM/NAUFAL RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM,BALIKPAPAN -  Kecelakaan  helikopter Bell 412 milik TNI AD yang jatuh di kawasan Long Sulit, Kabupaten Malinau beberapa hari lalu telah membawa duka yang mendalam.

Awak pesawat ada yang selamat dengan bekas luka berat dan ada juga yang meninggal dunia.

Bagaimana nasib bangkai helikopter pembawa logistik tentara perbatasan tersebut ? Ketika ditemui awak media, Panglima Kodam VI Mulawarman Mayjen TNI Johny Lumban Tobing, mengungkapkan, bangkai helikopter Bell 412 yang jatuh tidak akan dievakuasi.

Kondisinya dinyatakan rusak berat. Helikopter tidak bisa lagi diperbaiki, apalagi dipakai. Kondisi fisik heli sudah tercerai berai, hancur tidak karuan.

"Hanya tinggal puing‑puing. Kami biarkan begitu saja," katanya.

Dia menambahkan, bangkai helikopter tersebut akan dibiarkan begitu saja di tempat lokasi kecelakaannya, di hutan belantara.

Bagi dia, yang penting untuk dievakuasi adalah para awak helinya, yang sekarang sudah ditemukan semua.

Berita Rekomendasi

"Bawa manusianya saja pakai heli. Angkat manusianya kami mesti pakai alat, pakai jaring. Jadi bangkai heli kami biarkan begitu saja," katanya.

Sampai sekarang, adanya peristiwa kecelakaan heli bell jatuh di Long Sulit, Kalimantan Utara, maka Kodam Mulawarman belum memiliki helikopter serupa. "Itu satu‑satunya heli yang dimiliki kami," ujar Johny.

Area kerja Kodam VI Mulawarman ada tiga provinsi, yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan. Dia ungkapkan, setelah kejadian tersebut pihaknya akan mengajukan lagi pesawat heli yang serupa untuk operasional.

Mungkin memohon kepada Mabes TNI atau ke pemerintah pusat.

"Lagi dirapatkan lagi pengajuannya," katanya.

Namun Pangdam pun enggan memohon lagi pengadaan Heli Bell ke Pemprov Kaltim disebabkan kondisi anggaran daerahnya sedang sulit, defisit. "Minta sama Pak Gubernur (Kaltim), minta sama DPRD paling tidak disetujui. Ditolak," tegasnya.

Adanya pesawat Heli Bell di Kodam Mulawarman karena berkat hibah pemberian dari Pemprov Kalimantan Timur.

"Kebutuhan rakyat Kaltim saja banyak. Okelah, dahulu kondisi keuangannya (Pemprov Kalimantan Timur) lagi banyak. Sekarang tidak," ungkap Mayjen TNI Jhony. (ilo)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas