Pengacara Brigadir Medi Tuding ada yang Disembunyikan Dalam Kasus Mutilasi Anggota DPRD
adanya penemuan celana pendek bermotif kotak-kotak warna merah di kebun milik Pansor di Batu Putu tidak dijadikan barang bukti
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Lampung Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Sopian Sitepu, pengacara Brigadir Medi Andika, mempertanyakan tindakan jaksa yang tidak menjadikan beberapa barang sebagai barang bukti dalam perkara mutilasi anggota DPRD Bandar Lampung M Pansor. Seperti hasil uji kebohongan terhadap Umi Kulsum.
Menurut Sopian, Umi pernah menjalani tes kebohongan di sebuah hotel yang dilakukan penyidik Polda Lampung.
Namun hasil uji kebohongan itu tidak dijadikan barang bukti oleh penyidik maupun penuntut umum.
Padahal Umi sendiri sudah mengakui pernah menjalani uji kebohongan.
“Informasi yang saya dapat, hasil tes kebohongan terhadap Umi itu 100 persen bohong,” ujar Sopian.
Hal lainnya adalah mengenai adanya penemuan celana pendek bermotif kotak-kotak warna merah di kebun milik Pansor di Batu Putu.
Sopian mengatakan, penyidik menyita celana pendek tersebut di dalam kamar mandi kebun Pansor.
Di celana pendek itu, ada bercak darah. Namun celana pendek itu, tutur Sopian, tidak dijadikan barang bukti.
Benda lainnya adalah proyektil yang ditemukan di potongan tubuh Pansor. Sopian mengutarakan, proyektil itu tidak dijadikan barang bukti.
“Hasil uji balistiknya pun tidak dijadikan bukti,” ucap Sopian. Dengan fakta ini, Sopian merasa ada yang ditutupi dalam kasus Pansor.