Pengidap HIV/AIDS di Lamongan Meningkat
Penderita HIV/AIDS di wilayah Selatan Barat Lamongan jumlahnya cukup banyak.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Penderita HIV/AIDS di wilayah Selatan Barat Lamongan jumlahnya cukup banyak.
Selama kurun waktu 10' bulan (Pebruari - Nopember 2016) ada sebanyak 33 penderita dirawat di RSUD Ngimbang.
"Cukup banyak memang. Itu yang diketahui dan sempat mendapatkan perawatan di RSUD Ngimbang,"ungkap Taufik Hidayat, Direktur RSUD Ngimbang kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Selasa (20/12/2016).
Mereka diantaranya penderita dari Bluluk, Sambeng, Ngimbang, Kedungpring, Sukorame dan Babat.
Diantaranya memang ada yang meninggal dan banyak bertahan hidup sampai saat ini.
Bahkan ditemukan baru beberapa bulan menikah sudah tertular.
"Memang banyak di wilayah selatan ini,"kata Taufik.
Dari data yang ada penderita tertua usianya 55 tahun dan penderita umur terkecil 5 hari kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Ada yang satu tahun dan empat tahun. Apapun juga pihaknya tetap memberikan pelayanan terbaik untuk semua pasien dengan berbagai macam penyakit yang ada.
"Harus ikhlas dan tulus, semua untuk pasien,"katanya.
Taufik tidak menyebutkan secara spesifik di desa mana saja penderita HIV/AIDS itu.
Pihaknya harus merahasiakan pasien. Karena itu prinsip privasi yang tidak boleh diungkat identitasnya.
Diantara penderita itu ada yang sudah sampai dibarengi dengan diagnosis anemia, kejang demam, GEA, gasteristis, hesper zooster, TB miningitis, BPH, GE kronik, stotmatitis plus B20 dan GE plus B20.
Taufik mengakui ruangan untuk perawatan penderita HIV/ AIDS memang ditempatkan di kamar - kamar khusus sekaligus untuk menjaga privasi penderita.
Ditambahkan, penderita HIV/ AIDS di Bluluk tercatat cukup banyak yang dirawat, setelahnya Ngimbang dan Sambeng.