Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Pabrik Semen, Gubernur Ganjar: Seperti Anak Perempuan Dihamili Orang

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengibaratkan persoalan pabrik semen di Rembang seperti orangtua punya anak perempuan dihamili orang.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Soal Pabrik Semen, Gubernur Ganjar: Seperti Anak Perempuan Dihamili Orang
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo keluar dari gedung KPK Jakarta usai diperiksa, Rabu (7/12/2016). Ganjar Pranowo diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi KTP elektronik atau e-KTP dalam kapasitasnya sebagai mantan Wakil Ketua Komisi II DPR periode 2009-2013. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengibaratkan persoalan pabrik semen di Rembang seperti orangtua punya anak perempuan dihamili orang.

Demikian kata Ganjar usai mempertemukan dua kelompok warga yang pro dan kontra pembangunan pabrik semen di Rembang di Gedung A kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Selasa (20/12/2016).

"Istilah saya pabrik semen itu adalah anak perempuan saya dihamili orang dan sudah hamil. Mau dikawinkan atau digugurkan? Kemudian saya bicara, ayo kita rembug. Ini perumpamaan saya, mungkin tidak terlalu pas. Saya minta maaf, tapi ini sebuah dilema yang ada," kata Ganjar.

Baca: Gubernur Ganjar Pertemukan Kelompok Pro dan Kontra Pabrik Semen Rembang

Ganjar meminta kedua pihak duduk bersama berdialog, akan lebih baik PT Semen Indonesia memediasi. Pemprov Jateng siap diminta memfasilitasi dialog untuk mencari solusi.

Ia memastikan tak pernah mengeluarkan izin baru. Pertemuan dengan sejumlah kementerian di Jakarta belum lama ini memutuskan pabrik semen Rembang akan dikeluarkan 17 Januari 2017.

Jika hasil tim kecil ini nantinya memutuskan pabrik semen tak boleh beroperasi, Ganjar enggan berandai-andai.

Berita Rekomendasi

"Belum ada yang berandai-andai soal itu. Kalau semua tak sesuai dan rekomendasi dari itu (tim) tidak (dilarang beroperasi), ya kita ambil tindakan sesuai ketidaksesuaiannya itu," kata dia.

Usai pertemuan Ganjar meminta kedua kelompok yang berseberangan soal pabrik semen untuk saling bertegur sapa dan bersalaman.

"Ojo lali tonggo gara-gara urusan semen, seng akur karo tonggo (Jangan lupa tetangga hanya gara-gara semen. Yang akur dengan tetangga," Ganjar berpesan.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas