Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Kepala BPOM Pantau Pasar Aman Bahan Berbahaya di Kota Bandung

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Peny K Lukito mendatangi Pasar Cihapit, Jalan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Rabu.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kepala BPOM Pantau Pasar Aman Bahan Berbahaya di Kota Bandung
Tribun Jabar/Teuku Muh Guci S
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Peny K Lukito (kiri) menyerahkan alat uji bahan berbahaya ke Wakil Wali Kota Bandung, Oded M Danial (tengah) di Pasar Cihapit, Jalan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Rabu (21/12/2016). Kedatangannya untuk melihat kondisi pasar yang disebut-sebut percontohan sekaligus mencanangkannya sebagai pasar aman dari bahan berbahaya. TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Peny K Lukito mendatangi Pasar Cihapit, Jalan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Rabu (21/12/2016).

Kedatangannya untuk melihat kondisi pasar yang disebut-sebut percontohan pasar aman dari bahan berbahaya di Kota Bandung.

Pantauan Tribun Jabar (Tribunnews.com Network), ia mengelilingi pasar milik Pemerintah Kota Bandung itu.

Sebelumnya, petugas BPOM sempat melakukan pengujian produk makanan yang ada di pasar tersebut. Petugas mengambil 21 sample secara acak dari kios dan lapak yang ada di pasar tersebut.

"Kegiatan ini terkait dengan pengawasan bahan berbahaya. Karena bahan berbahaya itu macam-macam," kata Peny usai berkeliling.

Tak hanya berkunjung, Peny juga mencanangkan Pasar Cihapit sebagai pasar aman dari bahan berbahaya. Pencanangan itu ditandai dengan pemberian satu unit tes kit untuk menguji bahan berbahaya dalam makanan.

Berita Rekomendasi

"Kami kerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan masyaraka mendapatkan bahan makanan yang aman," kata Peny.

Peny mengatakan, kerja sama itu tak hanya berlaku di satu pasar saja. Kerja sama itu harus diterapkan di semua pasar di Indonesia. Itu mengapa program tersebut akan terus berjalan secara berkesinambungan.

"Ini memang baru pertama dan nanti setiap pasar akan melibatkan lintas sektor, dengan dinas pertanian sebagai penyuplai bahan makanan, dan dinas perdagangan untuk mengelola harga," kata Peny.

Peny mengatakan, pasar harus menjadi penyuplai makanan yang aman dari bahan berbahaya. Selain itu pasar juga harus menjadi penyuplai gizi yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat.

"Pasar itu tempat bermartabat," kata Peny. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas