Hamil Tiga Bulan Perempuan Ini Malah Gantung Diri, Alasannya Sungguh Mengejutkan
Rasa duka menyeruak setelah adik kandung Weta, Ni Kadek Sasih (24), ditemukan tewas tergantung di kamar mandi.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR – Isak tangis terdengar di kediaman I Wayan Weta (33) Banjar Tegalalang, Desa/Kecamatan Tegalalang, Gianyar, Selasa (3/1/2017) pagi.
Rasa duka menyeruak setelah adik kandung Weta, Ni Kadek Sasih (24), ditemukan tewas tergantung di kamar mandi.
Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya karena terlilit utang dan tidak memiliki biaya ritual tiga bulanan anaknya, Ni Putu Lina.
Informasi dihimpun Tribun Bali, kejadian ini pertama kali diketahui oleh Weta.
Saat itu, sekitar pukul 08.00 Wita, Weta bangun dari tidurnya, lalu pergi ke kamar mandi.
Setiba di depan kamar mandi, dia mendapati pintu kamar mandi terkunci dari dalam.
Sempat menunggu sekitar 30 menit, tidak ada aktivitas apapun di dalam kamar mandi.
Weta pun sempat mengetuk pintu.
Namun tidak ada yang menyahut.
Karena curiga terjadi sesuatu di kamar mandi, Weta pun langsung mendobrak pintu kamar mandi.
Seketika keringat dingin mengucur di keningnya, saat menyaksikan tubuh adik kandungnya, yang menikah ke Banjar Ambengan, Desa Peliatan, Ubud, itu tergantung dengan selendang warna hitam yang menjerat di lehernya.
Weta lalu berteriak memanggil suami adiknya yang pada saat itu sedang berada tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
“Saya sangat syok melihat kejadian itu. Saya teriak memanggil istri adik saya yang sedang bersama anaknya. Kami lalu menurunkan tubuh adik saya yang tergantung itu,” ucap Weta.
Menurut Weta, selama ini Sasih merupakan orang yang pendiam.
Dia tak pernah sama sekali menceritakan permasalahan yang dihadapi.
Namun dia mengungkapkan adiknya tersebut dalam keadaan terlilit utang.
Sementara dalam waktu dekat ini adiknya wajib menggelar ritual tiga bulanan anaknya.
“Kemungkinan adik saya mengambil jalan seperti ini, karena permasalahan ekonomi,” ungkap Weta.
Kapolsek Tegalalang, AKP Putu Gede Ardana mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Tegalalang, tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Namun, terkait penyebab korban nekat menghakhiri hidupnya, kini pihaknya masih menyelidiki.
Ada sedikit ironi dalam kasus ini, sebab seharusnya korban berbahagia karena dalam waktu dekat ini anaknya memasuki usia tiga bulan.
“Berdasarkan pemeriksaan medis, tidak ada tanda kekerasan. Penyebabnya masih kami selidiki. Katanya dalam waktu dekat ini, korban nelu bulanin anak pertamanya. Seharusnya itu sebuah kebahagiaan. Tapi kok yang bersangkutan malah mengakhiri hidupnya,” ucap Ardana. (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)