Dewa Ary Akhirnya Meninggal Dunia Tiga Jam Setelah Ditikam Istrinya
Dewa Ngangkan Maari Setya Laksa (40) yang akrab disapa Ary (sebelumnya disebut Laksa) yang dirawat di RSUP Sanglah akhirnya meninggal dunia.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Bali, Muhammad Fredey Mercury
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Dewa Ngangkan Maari Setya Laksa (40) yang akrab disapa Ary (sebelumnya disebut Laksa) yang dirawat di RSUP Sanglah akhirnya meninggal dunia.
Pasca keributan dengan istrinya, pria yang bekerja di sebuah event organizer ((EO) hanya bertahan 3 jam pasca kakinya tertusuk pisau yang dibawa istrinya.
Kepala Bagian SMF Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah dr Ida Bagus Putu Alit, mengatakan, pemeriksaan luar (PL) terhadap jenazah Ari dilakukan pukul 21.28 Wita.
"Jenazah mengalami luka lecet di bagian wajah dan dada, luka memar di bagian gerak bawah, dan luka tusuk di kaki kanan bagian paha belakang," ucapnya.
Akibat tusukan yang diterimanya, korban mendapatkan luka selebar 3 cm.
Baca: Emi Subiantini Coba Bunuh Diri Usai Menikam Suaminya
"Senjata yang digunakan pelaku merupakan senjata bermata satu (pisau), dan menyebabkan luka selebar 3 cm, namun kita tidak tahu kedalamannya. Karena kita tidak melakukan proses autopsi. Namun dilihat dari anatominya, kemungkinan yang kena yaitu pembuluh darah bagian paha (arteri femoralis)," imbuhnya, Rabu (4/1/2017).
Setelah mengalami masa kritis di ruang IGD RSUP Sanglah, Ary menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 19.00 Wita.
Dia hanya bisa bertahan 3 jam pasca kejadian yang berlangsung sekitar pukul 16.00 Wita.
Hingga sore jenazah masih berada di kamar jenazah instalasi kedokteran forensik RSUP Sanglah.
Pihak keluarga terlihat menunggu di depan instalasi kedokteran forensik RSUP Sanglah.
Informasi yang dihimpun dari kerabat korban, cekcok ini sebelumnya dilatarbelakangi oleh masalah asmara.
Antara korban dan istrinya sebelumnya disebut sudah sering ribut.
Saat kejadian itu, korban sedang keluar rumah.
Nah, Emi Subiatini (39) disebut melihat isi percakapan dalam ponsel Ary dengan seorang wanita pada ponsel korban yang tertinggal di rumahnya Jalan Pulau Moyo Denpasar.
Dari kejadian itu, istri korban kemudian menghubungi korban sambil marah-marah.
Bahkan setelah itu, si istri disebut mengambil pisau dan berniat untuk bunuh diri.
Tak berselang lama setelah itu, datanglah korban.
"Setelah itu mereka ribut," kata kerabat korban yang enggan disebutkan namanya, Rabu kemarin.
Saat ribut itulah, korban terkena tusukan pisau yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Terkait informasi dugaan kasus asmara hingga tertusuk karena berebut pisau, sejumlah kerabat korban saat ditemui di RSUP Sanglah tidak bisa dimintai keterangannya.
Mereka menolak saat diwawancarai Tribun Bali mengani kasus tersebut.
Terkait dengan informasi jika Emy hendak bunuh diri dibantah oleh Emy.
Dewa Ngakan Maari Setya Laksa
Kepada dokter Emy mengatakan bahwa luka di tangan kirinya merupakan perlawanan untuk merebut pisau yang dibawa suaminya.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan, Iptu Bangkit Dananjaya sebelumnya mengatakan, pihaknya masih mencari motif tertusuknya korban.
"Kasus penusukan masih dalam proses sidik lebih lanjut," katanya.
Berdasarkan penuturan kerabat korban, Dewa Ngangkan Maari Setya Laksa, akan dimakamkan hari Kamis hari ini.
Korban meninggalkan empat orang anak, anak pertamanya sudah duduk di bangku kuliah.
Nomor dua SMK, yang terakhir masih SD dan TK.
Pantauan di rumah duka, jenazah korban tiba sekitar pukul 22.55 Wita dengan diantar mobil pribadi.
Puluhan tetangga korban terlihat berdatangan begitu jenazah dimasukkan ke dalam rumah.
Sejumlah kerabat tidak mau memberikan keterangannya terkait kasus ini. (mer)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.