Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Idap Stroke, Kakek Sebatang Kara Ini Bertahun-tahun Terlantar di Bekas Pos Retribusi

Beberapa akun Facebook yang mengunggah foto kakek sebatang kara mendapatkan banyak tanggapan dari berbagai pihak.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Idap Stroke, Kakek Sebatang Kara Ini Bertahun-tahun Terlantar di Bekas Pos Retribusi
KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi
Bhabinkamtibmas Polsek Saradan, Bripka Eko Purnomo sementara menunggui kakek terlantar yang dibawa dari tempat tinggalnya di eks pos penarikan retribusi LLAJ Lemah Abang di Rumah Sakit Panti Waluyo Kabupaten Madiun. 

TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Seorang anggota Bhabinkamtibmas Polsek Saradan, Bripka Eko Purnomo, membawa seorang kakek yang bertahun-tahun hidup terlantar sebatang kara di eks pos penarikan retribusi LLAJ Lemah Abang ke Rumah Sakit Panti Waluyo, Kabupaten Madiun, Minggu (8 /1/2017).

Sebelumnya, cerita kehidupan kakek yang mengalami gangguan berbicara itu menjadi viral di media sosial Facebook.

Beberapa akun Facebook yang mengunggah foto kakek sebatang kara mendapatkan banyak tanggapan dari berbagai pihak.

Salah satu akun Facebook yang mem-posting kehidupan kakek itu Bundane Dhoni Kdar.

Postingan itu menceritakan tentang seorang kakek penderita stroke hidup dan tinggal di bekas pos polisi yang sudah rusak.

Sang kakek hidup dari pemberian orang lain.

Dia seringkali menahan lapar karena tidak ada yang memberi makanan.

Berita Rekomendasi

"Itu anggota saya yang selamatkan. Dia menyelamatkan kakek itu karena pemerintah desa dan pemerintah kecamatan sudah beberapa kali bersurat ke Dinas Sosial Kabupaten Madiun untuk penanganan sang kakek tetapi tidak direspons," ujar Kapolsek Saradan, AKP Martinus Tjanu, Selasa (10/1/2017).

Dia mengatakan kakek itu sudah tinggal di pos eks LLAJ bertahun-tahun.

Untuk bertahan hidup, sang kakek hanya mengandalkan belas kasih dari orang yang lewat.

"Kakek itu hanya mengharapkan dari orang yang lewat dengan memberi minum dan makanan," kata Tjunu.

Dia mengatakan, dalam dua tahun terakhir, dia dan pemerintah kecamatan sudah bersurat ke Dinas Sosial Kabupaten Madiun tentang kondisi sang kakek.

Namun, dinas tidak kunjung merespons.

"Mereka hanya datang melihat saja tetapi tidak ada tindak lanjut. Makanya kemarin kami ambil tindakan dengan membawa sang kakek ke rumah sakit," ujar Tjanu.

Dia khawatir, bila tidak segera ditangani dan kemudian meninggal, maka si kakek akan tetap menjadi urusan polisi.

Oleh karena itu, dia memutuskan kakek itu dibawa ke rumah sakit saja.

"Setelah kami serahkan ke rumah sakit maka pihak rumah sakit yang nanti akan berkoordinasi dengan dinas sosial terkait biaya pengobatan dan perawatan sang kakek itu," kata Tjanu.

Saat ini, sang kakek sementara masih dirawat intensif di rumah sakit.

Petugas belum mengetahui nama kakek karena masih susah diajak berkomunikasi.

Penulis : Kontributor Madiun, Muhlis Al Alawi

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas