Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Meninggal di Jepang Status Gusti Bagus Pekerja Tidak Resmi di Kota Ibaraki

Gusti Bagus menjadi tenaga kerja ilegal setelah kabur dari perusahaan lama tempatnya bekerja.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sebelum Meninggal di Jepang Status Gusti Bagus Pekerja Tidak Resmi di Kota Ibaraki
Istimewa
I Gusti Bagus Susila berfoto berlatar Kota Ibaraki, Jepang semasa hidupnya. 

Pemkab Buleleng, menurut Priyanti, sebenarnya sudah berulangkali mengingatkan kepada warga Buleleng supaya tidak bekerja secara ilegal di luar negeri.

Mengingat bekerja ilegal risikonya sangat tinggi, terutama ketika ditemukan kasus seperti kematian ini karena tidak ada asuransi yang menanggungnya.

Beberapa waktu lalu, Priyanti bersama Sekda Buleleng, Dewa Ketut Puspaka, mengaku berangkat ke Jepang untuk mensosialisasikan hal ini kepada pekerja asal Buleleng.

"Pak Sekda memberikan pengarahan supaya itu dilaksanakan. Mereka harus memikirkan bagaimana akibatnya kalau melarikan diri, semua tidak tertanggung, beliau berangkat ke sana untuk memberikan pengarahan sampai mengantar adik-adik balik ke Buleleng," tuturnya.

Menurut dia, peluang pekerja Bali untuk bekerja secara ilegal di Jepang cukup besar.

Hal ini karena regulasi di Negeri Sakura itu tidak cukup ketat untuk mengatur pekerja asing yang bekerja di negaranya.

Kasus seperti yang dialami Bagus Susila ini menurutnya seringkali ditemukan di Jepang.

Berita Rekomendasi

Setelah dikontrak sekian tahun oleh perusahan secara resmi, seringkali pekerja dari Indonesia kabur dari perusahaan yang mempekerjakannya dan memilih bekerja di tempat lain secara ilegal.

Namun Priyanti mengelak ketika ditanya banyaknya pekerja dari Buleleng yang bekerja secara ilegal di Jepang. Ia berdalih kasus Bagus Susila ini adalah yang pertama ditemukannya.

"Oh ndak, ini baru pertama kali," katanya berkelit.

Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Pemprov Bali, Ketut Wija, menyebut banyak warga Bali di Jepang yang bekerja secara tidak resmi.

Ini karena mereka merasa nyaman di Jepang.

"Saya dengar di sana ada komunitas warga Bali di Jepang yang memang masa berlaku magangnya atau kerjanya sudah lewat, tetapi karena merasa sudah nyaman tetap tinggal di Jepang. Kalau ketahuan dia langsung dideportasi, sehingga saat ini mereka kucing-kucingan dengan petugas. Akibatnya seperti kemarin kena musibah dan meninggal kan susah untuk mendata," katanya melalui telepon, kemarin.

Ia mengatakan bahwa di Jepang ada dua model warga Bali yang tinggal. Satu untuk magang dan satunya lagi memang bekerja di Jepang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas