Sebelum Meninggal di Jepang Status Gusti Bagus Pekerja Tidak Resmi di Kota Ibaraki
Gusti Bagus menjadi tenaga kerja ilegal setelah kabur dari perusahaan lama tempatnya bekerja.
Editor: Dewi Agustina
"Setelah habis masa waktu kerjanya namun karena terlanjur nyaman dan gaji cukup besar, malas kembali ke Bali. Selain itu kalau ke Bali dan susah nyari kerja. Maka jadinya dia tinggal di situ. Jadi saya imbau TKI Bali kalau sudah selesai baik magang dan kerjanya balik ke Bali, nanti balik lagi ke sana agar tidak terjadi masalah seperti ini," ungkapnya.
Wija mengatakan bahwa prosedur untuk berangkat keluar negeri secara legal sangat sederhana. Warga tinggal mengikuti prosedur yang ada.
Baca: Keluarga di Bali Cemas, Jenazah Gusti Bagus Ditahan Polisi Jepang
Sementara itu Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, (BP3TKI) Denpasar, Ilham Achmad, mengaku baru mendengar kabar meninggalnya Bagus Susila.
Ia pun mengaku tidak tahu terkait dengan data Bagus Susila saat bekerja ke Jepang.
"Setahu saya anak Bali ke Jepang itu program magang, program magang ini nggak termonitor dari kita karena leading-nya di Kemenaker. Ini yang kita miss di sini. Coba kalau pemerintah Jepang dalam hal ini KBRI juga mengirim berita ke kita, pasti kita tahu. Ini kita nggak tahu, nanti kita cari informasinya ke Kemenlu," ujar Ilham saat dikontak lewat ponselnya, kemarin.
Ilham mengaku tidak mengetahui jumlah TKI ilegal asal Bali yang ada di Jepang, karena dijelaskannya sebagian besar masyarakat Bali yang berangkat ke Jepang adalah untuk magang.
"Kalau TKI wajib dilengkapi asuransi tenaga kerja, manakala timbul hal seperti ini (kematian) kita gampang melakukan pemantauan. Kita ngga ada data warga Bali ke Jepang, jumlah TKI Bali magang ke Jepang ngga ada. Karena biasanya kalau magang ngga ada datanya, mereka ke sana belajar sambil bekerja," tandas Ilham.