Isu Bentrokan di Bandung Pemicu Aksi Pembakaran Kantor GMBI di Ciampea
Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky membeberkan kronologis dan pemicu terbakarnya Kantor Sekretariat GMBI di Ciampea, Kabupaten Bogor.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky membeberkan kronologis dan pemicu terbakarnya Kantor Sekretariat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Ciampea, Kabupaten Bogor.
Kantor Sekertariat GMBI yang berlokasi di Kampung Tegalwaru, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor hangus dilalap api pukul 02.51 WIB, Jumat (13/1/2017).
![Kantor Sekertariat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Ciampea, Kabupaten Bogor ludes dilalap api.](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kantor-sekretariat-gmbi-di-ciampea-bogor-terbakar_20170113_104952.jpg)
Menurut AKBP Andi, aksi itu dipicu oleh isu bentrokan yang terjadi di Bandung.
Baca: Kantor Sekretariat GMBI di Ciampea Terbakar, 20 Anggota Ormas Diperiksa
"Isu itu ditangkap oleh massa yang ada di Ciampea yang kemudian berkumpul dan melakukan pembakaran terhadap Sekretariat GMBI," kata AKBP Andi M Dicky saat ditemui TribunnewsBogor.com.
Sebelumnya kepolisian sudah berupaya untuk mencegah kelompok massa itu.
"Namun massa sangat banyak," ujarnya.
Massa kemudian melakukan pengerusakan dan membakar Kantor Sekretariat GMBI.
Baca: Anggota GMBI Sudah Diungsikan Sebelum Kantor Sekretariatnya Dibakar Massa
"Akibat dari aksi tersebut Sekretariat GMBI pun habis dirusak oleh oknum simpatisan organisasi masyarakat (ormas)," kata AKBP Andi.
![Kantor LSM GMBI di Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dipasang garis polisi pasca penyerangan dan pembakaran oleh sekelompok massa, Jumat (13/1/2017) dinihari. TRIBUNNEWSBOGOR/DAMANHURI](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kantor-sekretariat-gmbi-di-ciampea-bogor-dibakar_20170113_135245.jpg)
Atas kejadian tersebut, Polres Bogor mengamankan 20 orang yang diduga telah melakukan pengerusakan.
Sampai saat ini, 20 orang tersebut masih dalam proses pemeriksaan di Polres Bogor.