Bupati Pekalongan Geram, Pelaksana Jalan Tol Ogah Perbaiki Jalan Rusak
Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi, geram melihat kondisi jalanan rusak akibat dilalui alat berat dan truk proyek jalan tol Pemalang-Pekalongan-Batang.
Penulis: Muh Radlis
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi, geram melihat kondisi jalanan rusak akibat dilalui alat berat dan truk proyek jalan tol Pemalang-Pekalongan-Batang.
Menurut dia kerusakan jalan akibat dilalui truk dan alat berat sudah tidak bisa ditoleransi. Emosinya memuncak karena PT Sumber Mitra Jata dan PT Waskita selaku pelaksana proyek lamban memperbaiki jalan rusak.
"Saya dapat laporan warga, saya cek sendiri ke lokasi ternyata kerusakan jalannya sudah parah. Sudah tidak bisa ditoleransi," kata Asip, Minggu (15/1/2017).
Dia mendukung penuh proyek jalan tol itu, namun ia tak dapat menyembunyikan kekecewaannya terhadap pihak pelaksana.
"Perhatikan keamanan dan kenyamanan warga. Tidak menunda perbaikan jalan rusak akibat proyek itu," Asip menegaskan kepada pelaksana.
Dia meminta Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan untuk segera berkoordinasi dengan pelaksana proyek jalan tol terkait perbaikan jalan.
"Tidak menunggu besok besok, mulai hari ini. Tidak peduli akhir pekan atau hari libur, perbaikan jalan harus dimulai," ia memaksa.
Asip menegaskan akan mencabut semua kesepakatan apabila pihak pelaksana tidak kooperatif.
"Perbaikan jalan rusak sudah ada kesepakatannya, ditandatangani bersama termasuk pemda. Harapannya proyek jalan tol berjalan lancar, masyarakat aman dan nyaman melalui jalan raya," kata dia.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan, Arif Gunawan, mengatakan ada kesalahan awal yang dilakukan pelaksana proyek jalan tol.
Kesalahan yang dimaksud adalah penambalan jalan rusak menggunakan timbunan sirtu lembek, otomatis makin rusak.
"Saya minta sirtu itu dikupas lagi dan diganti dengan bahan yang lebih kuat," kata Arif.
Menurut Arif, meski perbaikan dilakukan sementara namun bahan yang digunakan harus kuat karena dilewati kendaraan berat dan berkelanjutan hingga selesai kontrak.