TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Sungguh malang nasib balita bernama Muhammad Asip Jainudin ini. Di usianya yang kini 2,5 tahun, ia lunglai dan tergolek lemah.

Tak seperti balita normal yang mulai belajar, tak ada pendar cahaya di wajah si kecil Asip. Jantungnya bocor dari lahir.

Letak rumah yang berada di sisi jalan menambah penderitaan bayi ini. Setiap kali ada kendaraan bersuara bising melintas, Asip langsung terkejut dan menangis.

Saat itulah, sekujur tubuhnya membiru seketika.

Tak hanya bocor jantung, Asip juga harus menahan rasa sakit di paru-parunya, sekaligus sumbing bibir yang cukup parah.

Di tengah "impitan ekonomi", orangtua Asip banting tulang untuk menyembuhkan anaknya.

Bayi ini sudah didaftarkan ke sebagai anggota BPJS Kesehatan.

Jangankan untuk membayar premi BPJS, penghasilan orangtua Asip berjualan korek api keliling masih kurang untuk makan.

Sampai saat ini, belum ada rencana keluarga untuk mengoperasi Asip. Lagi-lagi orang tua Asip masih harus mengumpulkan dikit demi sedikit rupiah. Apalagi, belum ada perhatian dari Pemerintah Daerah Karawang, Jawa Barat.