Paling Murah Seekor Burung Makaw Dihargai 30 Juta Rupiah
Hobi ini memelihara burung Makaw (sebut Makau) burung cerdas yang bisa dilatih dan akrab dengan pemiliknya. Saat ini sudah puluhan penghobi Makaw yang
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Warga Kediri kini punya hobi baru yang sedang ngetren.
Hobi ini memelihara burung Makaw (sebut Makau) burung cerdas yang bisa dilatih dan akrab dengan pemiliknya. Saat ini sudah puluhan penghobi Makaw yang tergabung dalam Kediri Parrot Lover.
Triwahyuni Tantono bersama anggota Kediri Parrot Lover membawa burung Makaw untuk berlatih terbang bebas (free fly).
Latihan terbang ini berlangsung di Lapangan Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri.
Burung Makaw yang baru berusia dua tahun itu dilatih terbang serta mengenali kode panggilan pemiliknya.
Burung dengan nama panggilan Wang yang semula hinggap di lengan Triwahyuni kemudian melesat terbang mengitari lapangan dua kali.
Wang terbang berpasangan dengan burung Makaw lainnya. Terbang berpasangan menjadi sarana berlatih yang baik. Sesaat kemudian sang pemilik meniupkan suara peluit beberapa kali.
Dari suara peluit itu kemudian Wang terbang kembali menghampiri pemiliknya. Burung dengan warna dominasi biru itu kemudian dengan anggun hinggap di tangan Triwahyuni.
Wang sudah tampak akrab dengan Triwahyuni yang sehari-hari mengasuh dan memberi makan dan minum.
Meski memiliki cakar, namun burung Makaw tidak sampai melukai kulit tangan. "Cakar burung Makaw beda dengan cakar Elang yang harus pakai bantalan kulit. Cakar Makaw tidak sampai melukai kulit," ungkapnya.
Triwahyuni sudah dua tahun terakhir memelihara burung Makaw. Malahan burungnya sudah sangat mengenali pemiliknya dari suara, bau badan hingga wajah sang pemiliknya.
"Burung Makaw merupakan burung yang sangat loyal dengan pemilik. Dia tidak mau dipegang orang yang tidak dikenalnya," tambahnya.
Termasuk Wang hanya mau dipegangi oleh Triwahyuni dan berontak jika dipegang orang yang tidak dikenalinya.
"Burung Makaw tidak mau dengan orang yang belum dikenali," tambahnya.
Burung yang memiliki habitat asli di Brazil dan Amerika Selatan itu banyak dipelihara karena selain warnanya yang menarik serta postur burung yang besar menyerupai burung Kakaktua Irian.
Namun bedanya burung Makaw tidak termasuk dalam apendix burung yang dilindungi, sehingga banyak dipelihara masyarakat.
Beberapa masyarakat memang sudah banyak yang memelihara sekaligus menangkarkan budidaya burung Makaw.
Dari hasil budidaya pembibitan ini diberikan gelang besi di kedua kakinya. "Gelang ini berisi tulisan indukan berikut yang mengembangbiakan," ungkapnya.
Burung Makaw sudah dapat dilatih terbang dan mengenali suara panggilan melalui peluit sejak usia 5 bulan.
Karena begitu burung mulai terbang sudah bisa mulai dilatih.
Karena masih termasuk langka di Indonesia, harga burung Makaw juga tergolong sangat mahal. Burung dengan usia setahun malahan biasa dijual Rp 30 jutaan.
Malahan ada burung Makaw jenis Yasin harganya bisa mencapai Rp 400 jutaan.
Burung Makaw warnanya bervariasi, mulai warga biru di sayap dan punggung serta warna kuning di bagian dada. Namun ada juga warna dengan dominasi kuning, orange dan merah.
Para penggemar mengaku memelihara burung Makaw selain sekedar hobi juga sarana hiburan sewaktu senggang. Namun untuk latihan terbang biasa dilakukan pagi serta sore hari saat cuaca sedang cerah.
Sedangkan kegiatan KPL sendiri juga bervariasi mulai melakukan gathering dengan sesama pemilik Makaw serta melatih burung bersama-sama.
Dari ajang gathering diperoleh sharing dan masukan memelihara Makaw. Termasuk tip dan strategi melatih burung menjadi trampil terbang.
Untuk makanan dapat diberikan dari jenis biji-bijan seperti jagung serta makanan kaleng buatan pabrik. Untuk minuman para pemilik biasa memberikan air minuman kemasan yang steril.