Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Awal Petaka! Andai Saja Umi Tak Bertukar Tempat Duduk untuk Bersebelahan dengan Tri

Tukar tempat duduk yang membawa derita. Berawal dari tukar tempat duduk dan berakhir di penjara.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Awal Petaka! Andai Saja Umi Tak Bertukar Tempat Duduk untuk Bersebelahan dengan Tri
Surabaya.tribunnews.com/Galih Lintartika
Ini merupakan foto empat jamaah umroh asal Pasuruan sebelum berangkat ke Tanah Suci. Dua orang jamaah ditahan petugas keamanan di Jeddah karena diduga membawa bom. Tri Ningsih (dua dari kanan) dan Umi widayani (dua dari kiri) 

- Petugas bandara melakukan pencarian selama 15 jam, dan penerbangan ditunda dalam waktu yang sama. Bahkan, penumpang dibawa ke hotel bandara untuk istirahat.

- 12 Desember pukul 09.00 pesawat terbang dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah menuju Indonesia, namun tanpa tiga orang dari Pasuruan.

- Mereka adalah Triningsih Kamsir Warsih (50), Umi Widayani Djaswadi (56), Lyan Widia (31) .

Tri dan Umi ditahan kepolisian setempat untuk penyelidikan lebih lanjut atas guyonan bom itu. Sedangkan Lyan memilih bertahan untuk mendampingi mamanya.

- Hingga 17 Januari 2017, mereka belum kembali ke Indonesia. Bahkan, informasi terakhir, Tri dan Umi ditahan sel tahanan atau penjara wanita di Jeddah yakni Sijjin Islakhiyah, Dahbah, Jeddah.

- Hari ini, dijadwalkan pemeriksaan terakhir. Kalau hari ini penyidik kepolisian Jeddah menyatakan ada indikasi pelanggaran, keduanya akan berlanjut ke persidangan. Jika tidak ditemukan, maka keduanya akan dipulangkan.

- Pihak Sepinggan Travel sudah mengajukan surat permohonan pengampunan dan meminta bantuan ke Konjen untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.

Berita Rekomendasi

Nonik teteskan airmata

Peristiwa ini membawa kesedihan bagi keluarga. Kepada Surya (Tribunnews Network), Nonik berharap segera ada kejelasan dari pemerintah terkait nasib ibunya ini.

Ia merasa iba dengan ibunya yang tidak bisa pulang ke Indonesia.

"Kasihan mama, sudah saatnya pulang tapi tidak bisa pulang ke rumah. Seharusnya mama, sudah berada di Pasuruan sejak tanggal 12 Januari lalu, tapi sampai sekarang belum pulang," kata Nonik sambil meneteskan air mata.

Nonik merasa ada yang hilang di dalam keluarganya. Ia merasa kehilangan sosok yang selalu menguatkannya.

Ia juga merasa beban karena banyak pertanyaan yang muncul, kenapa sang mama belum pulang dari tanah suci.

"Saya juga bingung, tapi ini musibah mau bagaimana lagi. Saya hanya berharap semoga ada jalan keluar dalam jangka waktu dekat ini," tandasnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas