Angkasa Pura I dan TNI AU Usir Taksi Ilegal dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar
Angkasa Pura I bersama TNI Angkatan Udara (AU) melakukan sweeping di area Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (23/1/2017).
Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Angkasa Pura I bersama TNI Angkatan Udara (AU) melakukan sweeping di area Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (23/1/2017).
Sweeping tersebut dilakukan untuk menjaring taksi ilegal berplat hitam yang kerap beroperasi di Area Bandara Sultan Hasanuddin.
Taksi-taksi tersebut dikeluhkan masyarakat pengguna Bandara Sultan Hasanuddin karena kerap memeaksa calon penumpang untuk naik ke taksi mereka saat keluar dari terminal kedatangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Humas Angkasa Pura I, Turah Ajiari mengatakan, sweeping ini dilakukan untuk merespon keluhan masyarakat yang diresahkan oleh aksi para sopir taksi ilegal di Bandara Sultan Hasanuddin.
Ada dua lokasi sweeping yaitu area basement yang merupakan pintu kedatangan bandara, dan di sekitar tolgate atau pintu masuk.
"Di basement dilakukan pengusiran terhadap orang-orang yang diindentifikasi menawarkan taksi liar atau taksi resmi yang beroperasi secara liar."
"Sementara di tollgate untuk pemeriksaan akhir, karena dimungkinkan pemeriksaan di basement lolos," ungkap Turah.
Turah menjelaskan, saat sweeping tersebut, penumpang yang kedapatan naik taksi ilegal akan diminta pindah ke taksi resmi.
"Jadi ketika diketahui penumpang naik taksi tidak resmi, maka penumpang akan ditawarkan atau kita himbau untuk menaiki taksi resmi yang sudah standby di area bandara," jelasnya.
"Karena kami juga tidak mungkin mau memaksa penumpang naik taksi resmi, apalagi kalau penumpangnya sendiri yang tidak mau naik taksi resmi," lanjut Turah.
Ia berharap penanganan taksi ilegal ini bisa dilakukan tuntas sampai akarnya, hingga tak ada lagi taksi ilegal yang meresahkan para penvguna Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
"Jadi mohon dukungan seluruh pihak untuk peningkatan pelayanan ini, dan jangan lupa bandara adalah cerminan atau pintu masuk daerah, sehingga sudah pasti tidak bisa kami sendirian yang beraksi, harus butuh dukungan semua pihak, termasuk masyarakat itu sendiri," pungkasnya. (*)