Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sembilan Hiu Karang Berhasil Dievakuasi dari Perairan Gilimanuk

Evakuasi dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Zona Bahari Gilimanuk

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Sembilan Hiu Karang Berhasil Dievakuasi dari Perairan Gilimanuk
iuic.info
hiu 

TRIBUNNEWS.COM, BALI -  Sembilan hiu Karang yang berkeliaran di kawasan wisata perairan Gilimanuk berhasil dievakuasi.

Ini dilakukan setelah muncul kekhawatiran predator laut yang juga dikenal dengan nama lain Hiu Blacktip itu bisa menyerang manusia.

Evakuasi dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Zona Bahari Gilimanuk.

Evakuasi dilakukan karena banyak wisatawan yang diving atau snorkeling di lokasi tersebut.

Hiu itu kemudian dibawa ke kolam penampungan setempat.

"Saya sempat dengar kalau hiu ini juga sudah masuk ke Teluk Gilimanuk. Jadi khawatir juga kalau sampai menyerang wisatawan," ungkap Lurah Gilimanuk, I Gede Ngurah Widiada, Selasa (24/1/2017). 

Ketua Pokmaswas Gilimanuk, Slamet Heriyanto menjelaskan, sembilan hiu itu tertangkap jaring nelayan di sejumlah lokasi perairan Gilimanuk.

Berita Rekomendasi

Ia khawatir predator ini masuk hewan yang dilindungi.

Slamet kemudian berkoordinasi dengan Balai Karantina Ikan Gilimanuk guna menindaklanjuti temuan tersebut.

"Katanya bukan termasuk Hiu yang dilindungi. Tadi berdasarkan kesepakatan antar instansi terkait diputuskan akan dilepasliarkan di Gilimanuk pada awal Februari mendatang," ungkap Slamet.

Kepala Balai Karantina Ikan Wilayah Kerja (Wilker) Gilimanuk, I Nyoman Diana Saputra mengungkapkan, hiu bernama latin Carcharhinus Limbatus ini bukanlah termasuk jenis yang dilindungi.

Hiu dengan ciri khas warna Hitam pada sirip punggung serta ekornya ini memang kerap dijumpai di perairan Gilimanuk dan sekitarnya.

Meskipun demikian, pihaknya sepakat melepasliarkan di perairan setempat guna menjaga kelestarian populasinya.

"Panjangnya sekitar satu meter atau sebesar betis orang dewasa. Meskipun tidak dilindungi, tapi kalau dieksploitasi terus-terusan pasti akan punah juga. Nanti akan kita jadwalkan pelepasliaran untuk menjaga populasinya," tandas Diana.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas