Ibunda Berharap Penelitian Asyam tentang Penguraian Limbah Oli Bisa Dimanfaatkan
Penelitian penguraian limbah oli di laut yang dituliskan Asyam dapat dimanfaatkan untuk Indonesia.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Piagam serta medali prestasi tingkat nasional hingga internasional tertata rapi di ruang tamu rumah yang berada di Jetis Caturharjo, Sleman.
Nama Syaits Asyam (19), mahasiswa semester empat UII tertulis jelas di deretan bukti penghargaan itu.
Ada harapan kepada Presiden RI Joko Widodo yang terucap dari Sri Handayani (46), ibunda almarhum Asyam.
Penelitian penguraian limbah oli di laut yang dituliskan Asyam dapat dimanfaatkan untuk Indonesia.
Penelitian itu menjuarai dan mendapatkan medali emas di ajang International Environment & Scientific Project Olympiad (Inespo) di Belanda tahun 2014 lalu.
Dalam setahun (2014) itu Asyam mendapatkan tiga penghargaan.
Dua lainnya yaitu medali emas International Science Project Olympiade (ISPRO) bidang kimia tahun 2014 di Jakarta.
Pesan itu disampaikan pihak keluarga saat Menristekdikti Muhammad Nasir mengunjungi kediaman yang berada di Jetis Caturharjo Sleman, Kamis (26/1/2017).
"Harapannya penelitian dapat diimplementasikan dan dimanfaatkan," tutur Handayani.
"Jika tidak hanya disimpan saja di lemari tidak akan ada gunanya," tambahnya.
Baca: Rektor UII Yogyakarta Dr Harsoyo Mengundurkan Diri
Menurutnya, penelitian berjudul Treatment of Oil Spill by Buffing Duat as an Efficient Adsorbent dapat menyelamatkan bumi dari kerusakan.
Implementasi serta pemanfaatan itu diharapkan dapat menjadi amal jariah Asyam.
Mendapatkan hak paten atas penelitian itu juga menjadi harapan lain keluarga.
Selain itu, harapan Menristekdikti dapat membantu penyelesaian dugaan kasus kekerasan yang menimpa Asyam juga diutarakan.