Tujuh Kecamatan di Kota Bandung Jadi Prioritas Pengamanan Imlek
Sebanyak 752 personel Polrestabes Bandung dikerahkan untuk mengamankan perayaan Imlek di Kota Bandung, Sabtu (28/1/2017).
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sebanyak tujuh wilayah menjadi prioritas pengamanan Polrestabes Bandung pada perayaan Imlek yang jatuh pada 28 Januari 2017.
Ketujuh wilayah itu terdapat vihara yang akan melaksanakan kegiatan perayaan Imlek yakni Babakan Ciparay, Lengkong, Andir, Astanaanyar, Babakan Ciparay, Regol, dan Bojongloa Kaler.
"Kawasan itu banyak didatangi warga ketika perayaan Imlek sehingga sda kerawanan yang bisa saja terjadi tentunya berkaitan tindak pidana. Seperti pencurian sampai aksi teror," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo kepada wartawan di Markas Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (27/1/2017).
Tak hanya vihara, kata Hendro, pihaknya juga mengakan dua gedung pertemuan yang ada Kecamatan Andir dan Kecamatan Sukajadi.
Kedua gedung pertemuan akan dijadikan tempat gala dinner dan penyalaan kembang api untuk merayakan Imlek.
"Kami telah menyiapkan personel untuk menjamin perayan imlek aman. Setiap jajaran polsek dibantu personel Polrestabes Bandung mengamankan lokasi-lokasi itu," kata Hendro.
Sebanyak 752 personel Polrestabes Bandung dikerahkan untuk mengamankan perayaan Imlek di Kota Bandung, Sabtu (28/1/2017).
Ratusan personel itu disebar ke sejumlah tempat selama perayaan Imlek berlangsung.
"Personel kami tempatkan di vihara, gedung/hotel yang digunakan perayaan Imlek, dan jalur yang terdampak perayaan Imlek," kata Kasubbag Humas Polrestabes Bandung, Kompol Reny Marthaliana, kepada wartawan di Markas Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (27/1/2017).
Setidaknya terdapat 25 vihara di Kota Bandung yang akan diamankan Polrestabes Bandung selama perayaan Imlek. Menurut Reny, setiap vihara akan ditempatkan 5-10 personel untuk mengamankan jalannya perayaan Imlek di vihara-vihara itu.
"Kami juga menyiapkan satu tim unit penjinak bom untuk mengantisipasi adanya gangguan teror bom," kata Reny.
Pola pengamanan, kata Reny, pihaknya menyiagakan personel berseragam di lokasi-lokasi yang diamankan. Selain itu, pihaknya juga menyiagakan personel berpakaian bebas di lokasi rawan terjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kami juga melakukan patroli untuk mengawasi lokasi yang rawan dimanfaatkan pelaku kejahatan," kata Reny. (cis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.