Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lucu, Begal Ini Tinggalkan Kawannya Menemani Sang Korban, Begini Akibatnya

Mereka sepakat mencuri motor tapi kemudian tertangkap lantaran salah satunya ditinggal pergi dengan motor curian.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Lucu, Begal Ini Tinggalkan Kawannya Menemani Sang Korban, Begini Akibatnya
Surya/Irwan Syairwan
Dua sahabat asal Kabupaten Probolinggo, Wahid (26) dan Zainul Yakim (19). 

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Miris namun lucu, mungkin itu gambaran yang pas untuk dua sahabat asal Kabupaten Probolinggo, Wahid (26) dan Zainul Yakim (19), ini.

Mereka sepakat mencuri motor tapi kemudian tertangkap lantaran salah satunya ditinggal pergi dengan motor curian.

Kabag Humas Polresta Sidoarjo, AKP Samsul Hadi, mengatakan, Wahid dan Zainul pergi ke Sidoarjo memang dengan niat untuk mencuri motor.

Kedua warga Dusun Ibrak, Desa Karangpranti, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, ini sudah menyiapkan berbagai skenario pencurian motor selama perjalanan.

"Niatnya memang sudah mau mencuri motor sejak berangkat," kata Samsul saat menggelar rilis kasus perkara, Kamis (2/2/2017).

Sampai di Terminal Purabaya, Senin (30/1/2017), kedua begal motor itu menuju Kecamatan Sedati. Hanya saja hasilnya nihil. Zainul tidak berani menendang sepeda motor korban incarannya.

Keesokan harinya, kedua tersangka ini berjalan kaki menuju Gedangan. Di jalan, mereka mengincar sepeda motor tukang roti yang diparkir dengan kunci masih menempel.

Berita Rekomendasi

Namun, tukang roti tersebut menaruh curiga terhadap gelagat kedua tersangka ini dan terus mengawasi.

"Calon korban kedua gagal lagi. Tersangka cuma membeli roti," sambungnya.

Sampai di Desa Tebel Barat, Gedangan, Wahid dan Zainul menemukan calon korban potensial, seorang perempuan tengah berusaha menyalakan motor matiknya.

Keduanya menawarkan bantuan untuk menyalakan. Wahid mencoba utak-atik, dan motor berhasil nyala.

Namun, ban depan motor tersebut kempes, dan Wahid mengatakan akan mencarikan tukang tambal ban.

"Korban habis jatuh dan kakinya terkilir, sehingga membiarkan motornya dibawa tersangka Wahid," ungkap Samsul.

Wahid pergi dengan motor korban, sementara Zainul menemani korban.

Namun, Wahid tak kunjung kembali. Korban mulai gelisah dan cekcok dengan Zainul.

Warga yang melihat tersebut mulai berdatangan karena curiga.

"Setelah digeledah tas tersangka Zainul, ada sebilah celurit. Warga makin geram," bebernya.

Beruntung, Zainul tak jadi bulan-bulanan massa. Pemuda putus sekolah itu diamankan kepala dusun dan dibawa ke Polsek Gedangan.

Setelah melakukan penyidikan, diketahui alamat tinggal Wahid, yang ternyata bertetangga dengan Zainul.

Polisi menuju Probolinggo, namun siapa sangka, saat perjalanan menuju rumah tersangka, Wahid melintas dengan santai memakai motor curiannya. Konyol.

"Jadi setelah menambal ban, tersangka Wahid langsung pulang ke Probolinggo meninggalkan temannya. Saat kami tangkap, Zainul baru mau pulang setelah jalan-jalan," ucap Samsul.

Saat ditanya, Wahid mengaku baru pertama kali mencuri motor. Ketika ditanya alasannya, Wahid menjawab tak beraturan.

"Saya mau jual lagi, tapi belum ada yang mau beli," ujar Wahid.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas