Menteri Susi Akui Banyak Nelayan Alih Profesi
Banyak nelayan beralih profesi menjadi buruh, tukang becak, hingga berpindah ke daerah lain yang dianggap lebih menjanjikan kehidupannya.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjelaskan persoalan kelautan di hadapan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dalam kuliah umum bertajuk "Prioritas Pembangunan Kelautan dan Perikanan Indonesia," Susi menjelaskan satu di antaranya berupa negara lain menangkap ikan di perairan Indonesia secara ilegal.
Menurut Susi tindakan nelayan negara lain mencuri ikan secara ilegal telah mengancam ketersediaan ikan dan membuat kesejahteraan nelayan Indonesia berkurang.
"Banyak nelayan beralih profesi padahal hasil ikan di Indonesia sangat melimpah," kata Susi di hadapan mahasiswa di Aula Barat ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Jumat (3/2/2017).
Dikatakan Susi banyak nelayan beralih profesi menjadi buruh, tukang becak, hingga berpindah ke daerah lain yang dianggap lebih menjanjikan kehidupan yang layak.
Berdasarkan sensus, jumlah nelayan di Indonesia pun mengalami penurunan.
"Rumah tangga nelayan turun dari menjadi hanya 800 ribu kepala keluarga dari 1,6 juta kepala keluarga. Itu hasil sensus sepuluh tahun terakhir," kata Susi.
Nelayan Indonesia kalah bersaing dengan kapal asing yang menangkap ikan di laut Indonesia. Hal itu disebabkan aturan pemerintah yang membolehkan kapal asing masuk dan mengambil ikan di Indonesia.
"Saya bikin moratorium untuk kapal ikan asing," kata Susi seraya menyebut tangkapan ikan nelayan lokal mulai mengalani kenaikan yang signifikan.