Tinggi Gelombang Sampai Dua Meter, Nelayan Bali Terpaksa Tak Melaut
Cuaca buruk membuat aktivitas melaut para nelayan di Pulau Serangan, Denpasar, Bali, terpaksa menyandarkan jukungnya di pinggir pantai.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, Imam Rosidin
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Cuaca buruk membuat aktivitas melaut para nelayan di Pulau Serangan, Denpasar, Bali, terpaksa menyandarkan jukungnya di pinggir pantai.
Sejumlah nelayan terlihat hanya memperbaiki jukung dan jala yang telah robek untuk mengisi waktu luangnya sementara tidak melaut karena takut cuaca begitu buruk.
Wayan Kari (61) misalnya. Nelayan Pulau Serangan mengaku sudah lebih dari tiga hari tak mencari ikan, meski ia membutuhkan uang untuk menjaga dapurnya tetap mengebul.
"Semua takut, tak ada yang berani melaut. Anginnya sangat kencang dan ombaknya sangat tinggi. Tak punya pemasukan sama sekali," ungkap Wayan Kari, Jumat (3/2/2017).
Sebelumnya Wayan Kari mendapatkan Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu seharinya. Kini, Wayan Kari hanya bisa berharap dan berdoa agar cuaca segera membaik agar dapat menafkahi istri dan ketiga anaknya.
"Pasarah saja. Semoga cuaca membaik secepatnya. Kebutuhan keluarga juga sangat banyak," Wayan Kari menambahkan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi gelombang laut mencapai titik ekstrem setinggi dua meter di selatan Pulau Bali.