Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MUI Sulsel: Keliru Persepsikan Logo BI sebagai Palu Arit di Uang Rupiah

MUI Sulsel menegaskan keliru jika orang mempersepsikan logi BI di uang kertas sebagai palu arit.

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Y Gustaman
zoom-in MUI Sulsel: Keliru Persepsikan Logo BI sebagai Palu Arit di Uang Rupiah
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Bank Indonesia (BI) meresmikan pengeluaran dan pengedaran uang Rupiah tahun emisi 2016, di gedung BI, Jakarta, Senin (19/12/2016). BI mengeluarkan tujuh pecahan uang kertas dan empat pecahan uang logam terdiri dari Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5000, Rp 2000, Rp 1000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100. Pada uang emisi baru ini menampilkan 12 gambar pahlawan nasional sebagai gambar utama di bagian depan. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan memastikan tak usai lagi ada pro kontra logo Bank Indonesia pada uang kertas rupiah tahun emisi 2016 yang dianggap mirip logo palu arit khas Komunis.

Setelah mendapat penjelasan terperinci dari BI, MUI Sulsel menyadari logo yang sempat membuat kegaduhan dan diyakini sebagai palu arit sebuah kekeliruan.

"Mungkin hanya persepsi orang yang seperti itu," ucap Sekretaris MUI Sulsel, Prof Muhammad Ghalib, saat menghadiri sosialisasi uang rupiah tahun emisi 2016 di Hotel Horison Makassar, Sabtu (4/2/2017).

"Saya kira semuanya menjadi jelas, sesungguhnya kalau kita berbaik sangka tidak ada upaya untuk mengarah ke situ," Ghalib menambahkan.

Logo palu arit yang dipersepsikan segelintir pihak, diyakininya merupakan kekeliruan karena gambar itu sebenarnya adalah logo BI dari teknologi rectoverso.

Baca: MUI Sulsel Siap Sosialisasikan Uang Rupiah Baru, Tak Benar Ada Logo Palu Arit

Berita Rekomendasi

Baca: MUI Sulsel Berharap Tokoh Islam Pahlawan Nasional Tercetak di Rupiah

Terkait masih adanya pihak yang tak menerima logo tersebut, ia berharap pihak BI dapat menjelaskan ke masyarakat agar tak ada lagi yang salah sangka.

"Sosialisasi seperti ini sangat positif, BI sebagai pihak yang memegang otoritas harus terus memberi penjelasan ke masyarakat agar tak ada lagi yang salah sangka," kata dia.

Ghalib mengimbuhkan para ulama dan mubalig yang mengikuti sosialisasi ini akan menjadi penyambung lidah BI untuk memperkenalkan rupiah baru ke masyarakat.

"Kita akan sampaikan ke masyarakat agar tidak ada lagi kegaduhan saat berinteraksi dengan uang baru. Kita mesti memelihara NKRI," ucap dia.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas