Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polda Jabar juga akan melakukan pengamanan terhadap tempat pemungutan suara (TPS) pada pelaksanaan pilkada serentak di Kota Tasikmalaya dan Kota Cimahi.

Pola pengamanan disesuakan dengan lokasi TPS itu berada.

Setidaknya ada tiga pola pengamanan yang akn diterapkan pada pelaksanaan pemungutan suara nanti, yaitu kategori I, kategori II, dan kategori III. Dari setiap kategori, jumlah personel Polri yang dikerahkan berbeda.

Menurut Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus, sebanyak enam TPS akan dijaga tiga polisi dan 12 petugas linmas untuk untuk kategori I.

Sedangkan kategori II, lanjut dia, setiap lima TPS akan dijaga tiga polisi dibantu 10 petugas linmas.

"Adapun kategori III, sebanyak empat TPS akan dijaga dua polisi dibantu delapan petugas linmas," kata Yusri melalui pesan singkatnya, Minggu (12/2/2012).

Yusri meminta masyarakat juga terlibat akitf mengamankan jalannya pelaksanaan pilkada.

Jika mencurigai seseorang yang dianggap mengganggu jalannya pilkada bisa langsung melapor ke kepolisian terdekat.

"Pada masyarakat yang terlibat atau tidak, diharapkan ikut serta mengamankan sesuai ketentuan. Apabila ada info yang mengarah ke pelanggaran hukum harus lapor ke petugas," ujar Yusri.

Polda Jabar menerjunkan ribuan personel pengamanan. Ribuan personel dikerahkan untuk mengamankan pelaksanaan pilkada serentak yang digelar di Kota Tasikmalaya dan Kota Cimahi

"Personel yang kami kerahkan untuk dua lokasi yang akan menggelar pilkada serentak berjumlah 2.800 personel," kata Yusri.

Dikatakan Yusri, kekuatan personel yang dikerahkan itu dibagi dua untuk mengamankan pelaksanaan pilkada di Kota Tasikmalaya dan Kota Cimahi. Menurut Yusri, pasukan pengamanan itu sudah mulai bertugas sejak masa tenang dimulai

"Kami juga koordinasi dengan penyelenggara pemilu berkaitan dengan dan pendistribusian logistik," kata Yusri.

Sejauh ini, kata Yusri, situasi dan kondisi di dua lokasi yang akan melaksanakan pilkada itu terpantau aman. Namun pihaknya tak meremehkan dan mewaspadai setiap potensi konflik atau pelanggaran menjelang pelaksanaan pilkda.

"Yang kami antisipasi itu upaya black campaign dan cacian di media sosial . Kami harapkan kesadaran semua pihak untuk tidak membuat hal yang tidak diinginkan. Jangan sampai merugikan diri sendiri.," kata Yusri. (cis)