Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Imigrasi Sulsel Khawatir Imigran Gelap Bangun Kekuatan dan Bikin Masalah

Banyaknya imigran gelap yang menetap di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan dapat meningkatkan potensi masalah

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Y Gustaman
zoom-in Imigrasi Sulsel Khawatir Imigran Gelap Bangun Kekuatan dan Bikin Masalah
Yurike Budiman/Tribunnews.com
ILUSTRASI - WNA yang diamankan di Kantor Imigrasi Jakarta Utara, Jumat (20/1/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Banyaknya imigran gelap yang menetap di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan dapat meningkatkan potensi masalah.

Demikian disampaikan Kepala Divisi Imigrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, Ramli HS, saat berkunjung ke kantor redaksi Tribu Timur, Senin (13/2/2017).

Menurut Ramli, salah satu ketakutan yang ditimbulkan dengan semakin banyaknya WNA ilegal di Sulsel adalah terbentuknya kekuatan dari para imigran yang dapat mengancam bangsa.

"Jumlah mereka sangat banyak, dan ini yang kita takutkan jangan sampai mereka menyatukan kekuatan, itu akan menimbulkan masalah," kata Ramli.

Data Imigrasi Kemenkumham Sulsel per Januari 2017 tercatat ada 3.259 WNA di Sulsel. Ada yang berstatus pemegang Izin Tinggal Kunjungan (ITK), Izin Tinggal Terbatas (ITAS), Izin Tinggal Tetap (ITAP), dan WNA pencari suaka.

Dari jumlah tersebut, WNA pencari suaka atau imigran gelap menjadi yang terbanyak dengan jumlah mencapai 1986 orang.

Berita Rekomendasi

Ramli menjelaskan, imigran gelap juga dinilai semakin cerdas dengan melibatkan berbagai LSM untuk memperjuangkan apa yang menurut mereka menjadi haknya, yaitu tinggal di suatu negara.

"Padahal kan mereka sama sekali tidak punya hak, jangankan di Indonesia, hak tinggal di negara asalnya saja mereka tidak punya, apa yang mereka harap di sini," tegas dia.

Ia pun meminta seluruh pihak terlibat dalam pengawasan orang asing di Sulsel, khususnya di Makassar yang menjadi pusat berkumpulnya imigran tersebut.

"Saya sampaikan ke masyarakat, Imigrasi tak bisa bertanggung jawab sendiri, harus ada partisipasi dari seluruh pihak. Semuanya harus bertindak dalam penanganan imigran ilegal," kata dia.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas