Pemungutan Suara Pilkada Sangihe di Enam Desa Terancam Tertunda
Pemilihan Kepala Daerah di Sangihe, Sulawesi Utara terancam ditunda karena logistik belum tiba di dua kecamatan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Pilkada serentak dilaksanakan hari ini, Rabu (15/2/2017). Sayangnya, untuk Pemilihan Kepala Daerah di Sangihe, Sulawesi Utara terancam ditunda karena logistik belum tiba di dua kecamatan, yakni Kecamatan Nusa Tabukan dan sebagian Kecamatan Marore.
"Memang benar masih ada logistik belum tiba di Kecamatan Nusa Tabukan yang memiliki 5 desa dengan pemilih 2.455 jiwa. Sedangkan satu desa di Kecamatan Kepulauan Marore yakni Desa Matutuang belum juga ada logistik. Ini disebabkan cuaca masih sangat ekstrem," ujar Ketua KPU Sangihe Elsye Sinadia dihubungi dari Manado, Rabu (15/2/2017).
Menurut Elsye, kemungkinan logistik akan tiba siang atau sore hari ini.
Pihaknya sedang mengusahakan untuk mengirim logistik menggunakan Kapal Perintis Sabuk 51 yang sudah dalam perjalanan ke dua kecamatan itu.
"Mudah-mudahan kapal tiba pukul 10.00 Wita, agar pencoblosan tetap digelar. Namun kalau tiba sore, kami akan rapat pleno siang hari ini untuk menentukan apakah di enam desa itu akan ditunda atau tidak," katanya.
Baca: Amril Nasution Meninggal saat Antre Hendak Daftar Mencoblos
Di Kecamatan Nusa Tabukan memiliki 5 desa yang total pemilihnya berjumlah 2.455 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Marore dengan 3 desa, total pemilih 1.099 jiwa.
Namun untuk Kecamatan Marore tinggal satu desa yang belum memiliki logistik yakni Desa Matutuang, itu artinya masih ada sekitar 300-an pemilih.
Pada Pilkada Sangihe saling bertarung dua pasangan yakni HR Makagansa-Fransiscus Silangen (PDIP) dan Jabes E Gaghana-Helmut Hontong (Golkar-Hanura).
"Kami akan terus berusaha, agar enam desa di dua kecamatan ini dapat menggelar pemilihan kepala daerah seperti yang diharapkan," kata dia. (Ven)