Sebelum Tewas Dibunuh oleh Teman Prianya, Siswi SD Sempat Minta Maaf ke Sosok Ini
Motif pelaku menghabisi nyawa korban selain ingin memiliki kalung, karena alasan diejek
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Lampung Romi Rinando
TRBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Kepergian Anisa Putri Amelia (10), siswi kelas V/A Sekolah Dasar 3 Sumber Rejo, Kemiling masih menimbulkan duka bagi guru dan rekan-rekan korban.
Pasalnya, korban termasuk siswi yang punya sikap suka menolong, periang, dan berprestasi di kelasnya.
"Kalau Nisa itu orangnya baik, dia suka nolong teman, aku sering belajar kelompok dengan dia," kata Vinny Alvionita rekan sekelas Anisa yang ditemui Tribun di rumahnya di Beringin 1 Palem Raya, Kecamatan Kemiling, Minggu (19/2).
Anisa ditemukan meninggal setelah dihabisi MK teman sekaligus tetangganya yang berusia 14 tahun, Jumat (17/2).
Motif pelaku menghabisi nyawa korban selain ingin memiliki kalung, karena alasan diejek.
"Tersangka ini butuh uang untuk beli motor makanya dia mau merampas kalung korban yang rencananya mau dijual supaya mendapatkan uang untuk beli motor," kata Kapolsek Tanjungkarang Barat, Komisaris Harto Agung Cahyono, Sabtu (18/2).
Vinny mengaku beberapa hari sebelum korban ditemukan meninggal, Anisa sempat meminta maaf kepadanya.
"Pas di sekolah Nisa sempat minta maaf sama aku, saya maafin soalnya kami teman dekat. Saya juga sering minta maaf kalau ada salah," tutur Vinny.
R Juliansyah ayah Vinny mengatakan, putrinya sering bermain dengan korban, karena sering belajar kelompok di rumah.
Bahkan saat korban diketahui hilang, orangtua Anisa sempat datang ke rumah Vinny.
"Pas hilang itu bapak Nisa kesini nyariin, tapi Nisa gak disini,.Saya juga kaget pas tahu ceritanya begini," ungkap Juliansyah.
Sementara Muslini Wali Kelas V/a SDN 3 Sumber Rejo Kemiling tempat korban belajar mengatakan, Anisa merupakan siswi yang punya prestasi di kelas, serta taat menjalankan ibadah.
"Dia anak pintar, selalu masuk rangking lima besar di kelas. Hampir semua pelajaran dia bisa. Anisa juga taat beribadah," kata Muslini kemarin.
Menurut Muslini, perilaku Anisa tidak beda jauh dengan rekan-rekannya. Bahkan Anisa terbilang siswi yang punya kemampuan akademik cukup baik.
Hampir semua mata pelajaran bisa dipahami dan dimengerti dengan cepat.
"Korban itu pintar, tidak menonjol di satu pelajaran saja, tapi semua pelajaran bisa dan paham. Kita juga shok, dan kaget," ungkapnya.
Kepala SDN 3 Sumber Rejo, Kemiling Eka Putri mengaku kaget dengan peristiwa yang menimpa siswi sekolahnya.
"Kami kaget dengan peristiwa itu, dan ini menjadi pelajaran bagi kami untuk lebih hati-hati mengawasi siswa -siswi," kata Eka.
Eka menjelaskan, pihak sekolah sudah melakukan rapat menyikapi masalah ini dan kedepan meminta wali kelas lebih hati-hati dan cermat memperhatikan perilaku siswa di kelas.
"Saya sudah minta setiap wali kelas lebih cermat mengawasi perilaku siswa -siswi, sehingga semua masalah bisa diminimalisir dan diantisipasi," ujarnya.
Eka Putri menambahkan, MK merupakan siswa pindahan dan belakangan diketahui jarang masuk sekolah.
"MK itu siswa pindahan, dia pindah ke sekolah kami kelas IV sebelum saya jadi kepala sekolah, dan memang, jarang masuk," kata Eka yang diamini Emiliana guru SDN 3 lainnya.
Diketahui Anisa Putri Amelia (10), siswi kelas V/A SDN 3 Sumber Rejo Kemiling, meninggal akibat dihabisi MK teman sekaligus tetangganya yang berusia 14 tahun, Jumat (17/2).
Ketika itu, MK masuk ke rumah Anisa hendak numpang buang air kecil.
Menurut Kapolsek Tanjungkarang Barat, Komisaris Harto Agung Cahyono, pelaku saat hendak numpang buang air kecil bertemu Anisa, dan melihat Anisa menggunakan kalung, timbullah niat MK merampas kalung itu.
"Tersangka ini butuh uang untuk beli motor makanya dia mau merampas kalung korban yang rencananya mau dijual supaya mendapatkan uang untuk beli motor," jelas Harto, Sabtu.
MK lalu mengajak Anisa ke belakang rumah MK yang jaraknya berdekatan dengan rumah Anisa.
Sampai di tempat itu, MK menodongkan pisau dan meminta Anisa menyerahkan kalungnya. Anisa berontak. MK lalu menusuk tubuh Anisa dan mendorongnya ke jurang yang di bawahnya mengalir sungai.
Tak sampai di situ, MK turun ke bawah untuk mengecek kondisi Anisa. Pada saat itu, Anisa masih hidup.
"MK lalu memukul wajah korban menggunakan batu dan menyeretnya ke atas lalu menyembunyikan Anisa di balik semak," ujar Harto.
Harto mengatakan, pembunuhan yang dilakukan tersangka MK terbilang sadis. Harto mengatakan, MK memang sudah punya dendam dengan Anisa, dengan alasan sering diejek.
Namun, itu bukan motif satu-satunya. Ada motif lain yakni ingin memiliki kalung milik korban. Karena korban melakukan perlawanan, MK menusuk Anisa menggunakan pisau yang sudah dibawa.