Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Ketiga Jebol Irigasi, Makin Banyak Ikan yang Mati di Tapin

Minimnya pasokan air yang disebabkan jebolnya saluran irigasi membuat ikan itu mati

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Hari Ketiga Jebol Irigasi,  Makin Banyak Ikan yang Mati di Tapin
BANJARMASINPOST.CO.ID/IBRAHIM ASHABIRIN
Petani keramba di Tapin alami kerugian akibat banyaknya ikan yang mati dampak irigasi Linuh Tapin jebol 

Laporan Wartawan Banjarmasin Post Ibrahim Ashabirin 

TRIBUNNEWS.COM,  RANTAU- Hari ketiga jebolnya Irigasi Linuh di Kabupaten Tapin, masih belum ada perbaikan permanen dari pemerintah atau pihak balai terkait.

Irigasi yang jebol itu dipasangi warga pipa lima buah, supaya air bisa mengalir ke pertanian dan perikanan.

Namun debit airnya sangat lambat karena hanya dipasangi lima pipa besar.

Menurut warga setempat, Husin, idealnya dipasangi 15 hingga 20 buah pipa agar debit airnya menyerupai kondisi normal.

Lima pipa yang ada itu sudah menghabiskan dana warga Rp 21 juta.

"Kami berharap pemerintah turun tangan sebagai tindakan darurat," jelas Husin.

Berita Rekomendasi

Pantauan BPost di areal keramba ikan di Kampung Pampain, bangkai ikan terus bermunculan.

Seperti yang dialami petani keramba ikan,  Junaidi, Rabu (22/2/2017) kemarin.

Ikan miliknya yang mati sudah sekitar 3-4 ton.

"Hari Kamis ini yang mati ada 3 ton, jadi total ikan nila dan ikan mas milik saya sekitar 7-8 ton. Matinya ikan itu karena kecilnya pasokan air irigasi akibat jebol,"ucapnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas