Acara Pisahsambut Kepala Sekolah Itu Berakhir Petaka
Saat disapa, ibu bernama Farida Ismania tersebut langsung menangis dan meminta tolong agar suaminya dicari.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Seorang wanita terlihat menangis di Puskesmas Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (26/2/2017) sore.
Dia tak mempedulikan kucuran darah di wajah, terus menangis sembari menyebut-nyebut nama putrinya.
Di dekatnya, seorang ibu tampak merenung dan hanya menatap lantai.
Saat disapa, ibu bernama Farida Ismania tersebut langsung menangis dan meminta tolong agar suaminya dicari.
Farida adalah istri Puji Haryanto yang merupakan korban kecelakaan bus pariwisata Solaris Jaya di Kali Banaran, Desa Gondosuli, Tawangmangu, Minggu sekitar pukul 10.30 WIB.
"Suami saya masih di sana. Tolong dicarikan," ujarnya sembari berlinang air mata.
Sebenarnya Puji yang meninggal telah dievakuasi.
Jenazahnya telah berada di Puskesmas Tawangmangu.
Setelah tenang, Farida yang juga penumpang bus tersebut bercerita bus yang jatuh ke dalam jurang ini membawa rombongan asal Sidoarjo, Jawa Timur.
"Ini acaranya perpisahan kepala sekolah yang pindah dari SD Jimbaran Wetan, Sidoarjo," terangnya.
Rombongan ini sehari sebelumnya berangkat ke Telaga Sarangan di Magetan.
Mereka sempat menginap semalam di sebuah hotel kemudian melanjutkan perjalanan ke Grojogan Sewu, Tawangmangu, Minggu pagi.
Belum sampai tujuan, petaka menimpa rombongan ketika bus itu terperosok ke dalam jurang sedalam 30 meter.
Dia menceritakan situasi panik terjadi di dalam bus saat terjun ke jurang.
Seluruh penumpang berteriak dan saling berhimpitan.
Farida yang duduk di kursi ketiga di belakang sopir sempat menyaksikan kaki suaminya menghentak-hentak karena tubuhnya tergencet kursi belakang.
Dengan segala upaya, wanita ini berhasil keluar dari jendela yang kacanya hancur.
"Kaki saya untung tidak terjepit. Bisa merambat keluar. Di dalam tadi semua berteriak Allahu Akbar, Allahu Akbar. Sebelum terjun ke jurang, semua sempat mengetahui dan berteriak remnya blong," tuturnya.
Seluruh korban meninggal dikirim ke RSUD Karanganyar untuk dimandikan dan dikafani.
Tim relawan Kabupaten Karanganyar langsung mengirimnya ke masing-masing rumah duka. (*)