Bayi Berusia 20 Hari Meninggal Dunia Saat Kasur Tempatnya Berbaring Terbakar
Peristiwa ini menimbulkan trauma bagi Buang sekeluarga, terutama bagi Intan, anak sulungnya menyaksikan sendiri bagaimana adiknya terbakar
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Lampung Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Peristiwa tragis melanda Buang Saptono sekeluarga.
Nuryati, anak bayinya yang baru berusia satu bulan 20 hari meninggal dunia terbakar di dalam rumah.
Peristiwa ini menimbulkan trauma mendalam bagi Buang sekeluarga, terutama bagi Intan, anak sulungnya.
Intan menyaksikan sendiri bagaimana adiknya terbakar api.
"Intan sampai pingsan tiga kali. Dia trauma," kata Maya (36), tetangga Buang saat diwawancarai di rumah duka di Jalan Badarudin II, Kelurahan Susunan Baru, Tanjungkarang Barat, Minggu (26/2/2017).
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 07.30 WIB saat Buang dan istrinya Wagiyati (39) pergi belanja keperluan sehari-hari ke Pasar Tani di Kemiling.
Mereka meninggalkan Nuryati di rumah bersama Intan.
Saat itu Intan ketika mencuci pakaian sedangkan Nuryati berada di kamar dan saat menjemur pakaian, ia melihat kepulan asap dari dalam rumahnya.
Intan masuk ke rumah mengecek keberadaan asap.
Asap ternyata berada di dalam kamar tempat Nuryati tidur sehingga kaget melihat api menyala di atas kasur.
Intan berusaha menyelamatkan sang adik dengan menaruh kain basah ke api namun tidak berhasil.
Intan lari keluar memanggil para tetangga meminta pertolongan.
"Tolong om, adik," teriak Intan yang didengar Maya dan suaminya Robi.
Mendengar teriakan Intan, Robi berlari ke rumah Intan.
Maya mengatakan, suaminya itu masuk ke kamar dan melihat api setinggi kurang lebih setengah meter di atas kasur.
Robi mengambil air di ember dan menyiramkannya ke atas kasur berkali-kali.
"Pada saat itu suami saya (Robi) tidak tahu ada bayi di kasur.
Si Maya memang teriak ada adik ada adik," cerita Maya.
Begitu api sudah padam, Maya yang ikut masuk ke kamar, melihat ada kaki gosong terbakar.
Saat itulah para tetangga yang menolong menyadari ada Nuryati.
Mereka lalu membawa Nuryati ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM).
Para tetangga menghubungi Buang yang masih berada di pasar.
Mendapat kabar tersebut, Buang dan istrinya bergegas ke RSUAM melihat kondisi Nuryati.
Nuryati tidak mampu bertahan hidup.
Bayi itu pun meninggal dunia setelah beberapa jam mendapat perawatan di instalasi gawat darurat.