Pelaku Pembunuhan Imran di Jalan Gunung Salak Ditangkap di Pelabuhan Ketapang
Pelaku ditangkap di Pelabuhan Ketapang usai berhasil menyeberang dari Bali menuju Banyuwangi
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Tim buser SatReskrim Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Barat melakukan penangkapan terhadap pelaku pembunuhan Imran H yang tewas ditikam di Jalan Gunung Salak Denpasar Barat, kemarin Sabtu (25/2/2017).
Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja membenarkan penangkapan itu.
Pelaku ditangkap di Pelabuhan Ketapang usai berhasil menyeberang dari Bali menuju Banyuwangi.
Penangkapan ini, berawal dari keterangan saksi atas nama Angga.
Saat itu, saksi disuruh untuk membawa buku tabungan, uang dan baju pelaku.
Saksi dan pelaku janjian akan bertemu di Pelabuhan Ketapang siang tadi sekitar pukul 12.00 Wita.
"Mendapat informasi itu kami akhirnya mengatur strategi untuk melakukan penangkapan terhadap tersangka," kata Hengky, Minggu (26/2/2017).
Dijelaskannya, saksi dan pelaku bertemu di rumah makan dekat Pelabuhan Ketapang.
Pelaku sendiri diketahui berinisial MH.
Usai itu, maka dilakukan penangkapan oleh tim Buser.
"Setelah dilakukan introgasi tersangka beserta barang bukti motor dibawa ke Polresta Denpasar untuk proses penyidikan," jelasnya.
Sebelumnya, seorang pria diketahui bersimbah darah di Jalan Gunung Salak gang Esa Desa Padangsambian Klod Denpasar.
Pria bernama Imran H (34) itu diduga dibunuh usai ribut-ribut di daerah tersebut.
Informasinya, kejadian ini pada hari Sabtu tanggal 25 Pebruari 2017 diperkirakan pukul 03.00 Wita.
Saat itu seorang saksi yang enggan disebut namanya menyatakan, bahwa pada dini hari mendengar anjing peliharaan saksi menggonggong tidak henti-hentinya di gang selatan rumah saksi.
Saat itu posisi korban telungkup dan sudah bersimbah darah.
Kapoksek Denpasar Barat Kompol Wisnu Wardana menyatakan, pihaknya masih memeriksa empat orang saksi dan masih melakukan pendalaman penyelidikan di lapangan.
Hingga saat ini, masih belum diketahui motif penyebab kematian masih menunggu hasil autopsi RS Sanglah.
"Kami membentuk tim untuk mengunkap hal ini. Tapi masih menunggu hasil autopsi pihak Rumah Sakit," paparnya. (ang).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.