Jempol! Sukses Panen Padi Organik Perdana di Lingga
Untuk hasil panen sawah percontohan Desa Sungai Besar itu, diakuinya masih belum maksimal.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, LINGGA - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman memberikan apresiasi yang tinggi atas keberhasilan petani di Desa Sungai Besar, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau melakukan panen perdana padi organik.
"Ini capaian yang luar biasa. Pak Mentan tentu memberi apresiasi yang tinggi atas kerja keras petani ini," kata Staf Ahli Mentan Bidang Investasi Pertanian, Syukur Iwantoro saat menghadiri panen perdana padi organik di Desa Sungai Besar, Lingga, Senin (27/2/2017).
Menurut dia, sukses panen padi organik yang dicapai petani di Kabupaten Lingga hari ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Bagaimana tidak, apa yang diarahkan Mentan saat kunjungan kerja bulan September 2016 lalu, langsung dilaksanakan.
"Ini patut diacungi jempol. Pak Mentan mengarahkan tanam padi organik 5 bulan yang lalu, hari ini petani di Lingga sudah panen. Soal hasilnya belum maksimal, kita akan carikan solusinya," ujar mantan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan ini.
Bupati Lingga, Alias Wello yang ikut mendampingi Staf Ahli Mentan tersebut, tak dapat menyembunyikan kegembiraannya. Ia terlihat sumringah karena berhasil menjalankan arahan Mentan agar Kabupaten Lingga fokus memproduksi padi organik.
"Alhamdulillah, hari ini komitmen kita sama pak Mentan agar Lingga fokus pada pertanian organik sudah berhasil kita buktikan. Ini pertanda bahwa tidak ada yang mustahil sepanjang kita ada kemauan dan kerja keras," kata Alias bersemangat.
Sementara itu, Pimpinan Proyek Percontohan Sawah Organik di Desa Sungai Besar, Ady Indra Pawennari mengatakan, sedikitnya ada 34 hektar sawah yang dipersiapkan ditanami padi organik. Namun, baru 5 hektar yang padinya bisa panen.
"Hari ini baru panen 5 hektar, masih ada sekitar 29 hektar lagi menunggu masa panen. Kami buat bertahap, satu bulan ke depan sudah panen lagi," ungkap Ady.
Untuk hasil panen sawah percontohan Desa Sungai Besar itu, diakuinya masih belum maksimal. Kuantitas produksi per hektar padi organik tersebut masih berkisar 3 ton gabah kering.
"Kalau target kami, per hektar bisa mencapai 5 - 8 Ton gabah kering. Namun, jika dilihat dari kondisi lahan yang masih baru, serta penerapan teknologi pertanian organik yang masih tahap belajar, pencapaian panen perdana ini sudah cukup memuaskan," bebernya.
Menurut pria peraih anugerah Pahlawan Inovasi Teknologi tahun 2015 itu, faktor yang paling dominan mempengaruhi hasil panen padi organik di Lingga adalah permasalahan hama penggerek batang dan walang sangit.
"Saat padi diserang hama, kami tidak melakukan upaya apapun, mengingat ini jenis tanaman organik. Kami belum temukan cara yang tepat untuk mengendalikannya," ungkapnya.
Kendala hama tersebut, lanjut Ady, telah disampaikan langsung kepada Staf Ahli Mentan RI, Syukur Iwantoro.
"Sepulangnya nanti, beliau akan segera mengumpulkan para ahli pengendalian hama tanaman, guna mencarikan formulasi yang tepat untuk direrapkan di sawah organik Kabupaten Lingga," tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.