Penasaran Lihat Jembatan Putus di Perbatasan Kediri-Tulungagung, Warga Terobos Police Line
Ada puluhan orang yang menyaksikan Jembatan Ngadi yang putus, baik dari sisi wilayah Kediri maupun Tulungagung.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Surya, Didik Mashudi
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Terputusnya Jembatan Ngadi di perbatasan Kediri-Tulungagung membuat penasaran ratusan warga masyarakat. Malahan warga nekat menyaksikan dari dekat dengan menerobos police line, Selasa (28/2/2017).
Lokasi yang dipasang police line merupakan pondasi Jembatan Ngadi di sebelah utara. Kondisi pondasi ini telah retak-rekat karena bagian bawahnya ikut amblas diterjang banjir Sungai Joho.
Namun tampaknya warga tidak menghiraukan police line sehingga tetap nekat menerobos masuk. Terlebih di lokasi tidak ada petugas yang berjaga untuk melarang warga menerobos police line.
"Saya penasaran ingin melihat dari dekat kondisi jembatan setelah putus," ungkap Rumini (35) salah satu warga kepada Surya Online.
Setidaknya ada puluhan orang yang menyaksikan Jembatan Ngadi yang putus, baik dari sisi wilayah Kediri maupun Tulungagung. Selain orang dewasa juga banyak anak-anak sepulang sekolah yang menyaksikan.
Sebenarnya polisi telah memasang dua police line di lokasi jembatan putus. Pemasangan police line diharapkan masyarakat tidak mendekat ke dekat jembatan karena kondisi tanahnya labil.
Malahan petugas juga memasang bambu untuk menutup akses masuk. Karena tidak ada petugas yang berjaga warga seenaknya menyaksikan dari dekat kondisi jembatan yang telah putus. Padahal kondisi tanahnya sudah rawan ambrol.
Kapolsek Mojo AKP Sokib Dimyati saat dikonfirmasi Surya menyebutkan, dari hasil pengecekan telah terjadi retakan tanah. Sehingga dikhawatirkan tanahnya tiba-tiba ikut ambles karena bagian bawahnya sudah berlubang.
"Kami himbau masyarakat tidak usah melihat terlalu dekat. Cukup melihat dari batas police line," ungkapnya.
Kapolsek mengaku bakal menempatkan anggotanya untuk berjaga di lokasi. Karena posisi tanah di pondasi jembatan yang telah ambrol telah meninggalkan lubang.
Sementara Suyono, Kadishub Pemkab Kediri menyebutkan, di bawah pondasi jembatan yang telah ambrol terjadi retakan yang cukup dalam karena kondisi tanah di bawahnya telah hilang diterjang banjir.
"Masyarakat kalau melihat jangan mendekat karena tanah pondasi jembatan kondisinya sudah growong," jelas Suyono yang meminta warga tidak menerobos police line.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.