Raja Salman Investasi Panas Bumi di Jabar, Begini Tanggapan Menteri Luhut
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud disebut-sebut akan menginvestasikan 25 miliar dolar AS atau Rp 333 triliun di Indonesia.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud disebut-sebut akan menginvestasikan 25 miliar dolar AS atau Rp 333 triliun di Indonesia.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan setidaknya 10 hal akan dikerjasamakan dengan Raja Arab Saudi itu di antaranya di sektor kilang minyak, penerbangan, bahan bakar minyak, tol laut, pariwisata, dan lainnya.
"Di sektor pariwisata mereka kami tawarkan di Padang atau masuk di Bangka dan Belitung yang sudah siap. Jadi nanti bisa terbang dari Riyadh langsung ke situ," kata Luhut usai mengisi kuliah umum di aula barat ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Rabu (1/3/2017).
Luhut belum bisa merinci investasi Raja Salman. Namun nilai investasinya bervariasi di setiap sektor dan daerahnya.
"Satu daerah bisa beberapa juta dolar. Kalau kilang minyak nilai investasinya sampai 6 miliar dolar AS," Luhut menambahkan.
Dikatakan Luhut, beberapa daerah di Indonesia sudah dipastikan akan mendapatkan investasi dari Raja Salman yakni Bontang, Cilacap, Bangka dan Belitung.
Ditanya soal Jabar, Luhut belum bisa memastikannya. Namun ia meyakini Jabar juga termasuk wilayah yang akan mendapatkan investasi dari Raja Salman.
Seperti diketahui, Jabar memiliki sumber daya alam berupa panas bumi untuk dikembangkan sebagai energi. Sumber panas bumi di Jabar ada di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.
"Mungkin ada di sektor geothermal. Yang jelas pasti banyak menyerap tenaga kerja lokal," kata Luhut.