Terduga Bandar Narkoba Kerap Sumbang Sedekah untuk Pembangunan Masjid
Personel Polisi Militer Kodam Bukit Barisan, Habibi, sekaligus terduga bandar narkoba dikenal rutin menyumbang ke Masjid Daut Ali.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Personel Polisi Militer Kodam Bukit Barisan, Habibi, sekaligus terduga bandar narkoba dikenal gemar membantu warga dan rutin menyumbang ke Masjid Daut Ali.
Habibi tinggal tidak jauh dari kediamannya di Jalan TB Simatupang, Gang Langgar, Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara.
"Habibi sangat bagus orangnya. Baru-baru ini menyumbang uang pembangunan masjid, kebetulan saya bendahara masjid," ungkap Azwansyah, Kepala Lingkungan 12, Kelurahan Sunggal, Medan Sunggal, kepada Tribun Medan, Rabu (1/3/2017).
Dikatakan Azwansyah, Habibi menyumbang Rp 500 ribu. "Kalau orang menyumbang untuk masjid enggak bisa kami tolak,” ia menegaskan.
Baca: Personel TNI Terlibat Komplotan Bandar Sabu Asal Aceh Terancam Dipecat
Baca: Cerita Tukang Bangunan Detik-detik Personel BNN Ciduk Sindikat Sabu
Baca: Petugas BNN dan Bandar Sabu Saling Tembak, Pengendara Motor Spontan Berlindung
Baca: Peluru Berdesingan, Pemilik Warung Sembunyi di Balik Pintu
Baca: Bandar Narkoba Masih Berkelit Bikin Sewot Petugas BNN
Baca: Pengemudi Sembunyikan 7 Kilogram Sabu di Bawah Bangku Depan
Baca: Selamat dari Baku Tembak 7 Anggota Sindikat Narkoba Jadi Tontonan Warga
Baca: Usai Adu Tembak dengan Bandar, BNN Amankan Lima Tas Diduga Berisi Sabu
Baca: Adu Tembak Pecah antara Petugas BNN dan Bandar Sabu di Keramaian
Ia terakhir bertemu Habibi sepekan lalu di sebuah warung kopi di Jalan TB Simatupang. Sebelumnya, Habibi pernah berjanji akan berikan bantuan untuk pembelian cat masjid.
Di lingkungannya Habibi aktif mengikuti berbagai kegiatan dengan pemuda setempat, seperti acara perayaan malam pergantian tahun. Kepada tetangga pun Habibi akrab.
Bukan main terkejutnya Azwansyah mendapat telepon dari personel Polsek Sunggal yang memintanya melihat proses pengeledahan di kediaman Habibi.
“Saya tidak tahu sering atau tidaknya tamu datang. Sesungguhnya, saya tidak dapat laporan tentang tamu yang mencurigakan. Saya bawahi 400 kepala keluarga jadi enggak mungkin di sini aja. Jadi untuk mengawasi itu, enggak bisa semua, harus ada masyarakat yang pro aktif,” kata dia.
Dalam penggeledahan di rumah Habibi, petugas BNN didampingi Polsekta Sunggal menemukan ribuan pil ekstasi dari kamar Zakaria, adik kandung Habibi, dalam kemasan plastik es batu berukuran panjang.
Zakaria sudah tinggal lama bersama Habibi, keduanya pindahan dari Aceh. Ia mengurus pembuatan identitas baru seperti kartu keluarga maupun kartu tanda penduduk Kota Medan.
“Saya datang para tersangka sudah terbaring semua. Polisi bilang penangkapan ini pengembangan dari penggeberekan di Jalan Medan- Binjai. Selama ini Habibi sangat bagus orangnya setiap pulang tugas selalu bergaul. Tapi sudah lama pisah ranjang dengan istrinya,” ungkap dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.