Dirjen Peternakan Apresiasi Lingga Bangun Perkebunan Indigofera
Konsep penyiapan pakan hijauan Indigofera yang dilakukan Bupati Lingga, Alias Wello, adalah tindakan yang sangat tepat untuk Investor
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Upaya Bupati Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), Alias Wello untuk mempercepat masuknya investasi di bidang peternakan di wilayah kerjanya dengan menginisiasi pembangunan perkebunan tanaman Indigofera sebagai hijauan pakan ternak seluas 100 hektar, akhirnya mendapat perhatian dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI.
“Usaha pak Bupati Lingga ini luar biasa dan patut kita apresiasi. Pantas saja pak Menteri (Menteri Pertanian-red) selalu menyebut nama Lingga sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan pertanian di wilayah perbatasan Singapura dan Malaysia,” ungkap Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita di Tanjungpinang, Senin (13/3/2017).
Menurut dia, konsep penyiapan pakan hijauan Indigofera yang dilakukan Bupati Lingga, Alias Wello, adalah tindakan yang sangat tepat untuk menarik minat investor menanamkan modalnya di bidang peternakan. Apalagi, posisi geografis Kabupaten Lingga yang berdekatan dengan pasar potensial seperti Batam, Singapura dan Malaysia.
“Apa yang dilakukan pak Bupati ini sudah tepat. Pakannya disiapkan dulu, baru datangkan ternaknya. Segera saya laporkan ke pak Menteri. Yang pasti, untuk benih Indigofera dan benih hijauan pakan ternak lainnya saya siap kirim dari Jakarta. Tolong pak Bupati segera buatkan jadwal penanaman perdananya, saya akan datang ke Lingga ikut menanam,” katanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tanaman Indigofera sebagai hijauan pakan ternak masa depan Lingga ini, dipilih oleh Bupati Lingga, Alias Wello atas rekomendasi dari mantan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Pertanian RI Bidang Investasi, Syukur Iwantoro dan Guru Besar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Luki Abdullah, M.Sc, Agr.
“Saya sudah berdiskusi panjang dengan pak Syukur dan Prof. Luki tentang tanaman Indigofera ini. Bahkan, saya juga sudah bicara dengan Rektor IPB, Prof. Herry Suhardiyanto agar mengizinkan Prof. Luki membantu Lingga dalam percepatan masuknya investasi peternakan yang dimulai dengan penyediaan pakan hijauan Indigofera ini,” katanya.
Mantan Ketua DPRD Lingga itu, juga berjanji jika pilot project perkebunan Indigofera seluas 100 hektar itu berhasil, Ia tak akan segan – segan mengembangkannya lebih luas lagi. Apalagi, dalam beberapa hari ini sudah ada salah satu perusahaan pakan ternak yang menyatakan minat membangun industri konsentrat hijau berbahan utama Indigofera di Lingga.
“Ini kabar gembira buat Lingga. Saya juga barusan dapat informasi, bahwa ada perusahaan ternak domba yang minat investasi di Lingga untuk memenuhi kebutuhan daging domba di pasar Singapura. Saya yakin, jika pakannya sudah kita siapkan, ternaknya akan datang dengan sendirinya,” canda Alias yang akrab disapa Awe ini.