Setelah Diterkam, Putri Diseret Anak Harimau Benggala di Jatim Park 2
Saat diterkam, Ajeng sempat menarik Putri yang diseret anak anak harimau itu."Saya sempat narik anak saya. Saya juga terkena cakaran anak harimau itu"
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Surya, Sany Eka Putri
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kondisi Tryana Ayu Putri (4) masih terlihat lemas pasca-operasi di ruang Gladiol 2, Rumah Sakit Baptis, Rabu (15/3/2017) sore.
Berpakaian kaos warna merah muda ia tergeletak lemas dikasur didampingi oleh ibunya Ajeng Sulistyowati dan neneknya Tri Nurdiana.
Sesekali ia menangis karena menahan rasa sakit di leher tengkuk belakang dan tangan bagian kanan.
Tryana Ayu Putri atau Putri adalah korban terkaman anak harimau benggala di Jatim Park pada Selasa (14/3/2017).
Ibu Putri, Ajeng, mengatakan ia khawatir terkaman harimau itu akan mempengaruhi kondisi psikologi anak bungsunya.
Kronologis
Ajeng menceritakan saat kejadian ia bersama Putri di lokasi. anaknya.
Tiba-tiba, Putri diterkam anak harimau benggala jantan.
Saat diterkam, Ajeng sempat menarik Putri yang diseret anak anak harimau itu.
"Saya sempat narik anak saya. Saya juga terkena cakaran anak harimau itu. Saya tentu menyelamatkan anak saya, tiba-tiba dia diterkam dan hampir dibawa lari," ujar Ajeng kepada Surya.
Begitu terkaman anak harimau itu lepas, Putri langsung dibawa ke ruang medis dan dilarikan ke Rumah Sakit Baptis.
Tidak Nangis
Ajeng menambahkan anaknya saat diterkam anak harimau benggala itu tidak nangis dan tidak pingsan.
Luka yang diakibatkan dari terkaman anak harimau itu cukup dalam, sehingga Putri mengalami luka serius di bagian dada, dan tengkuk leher belakang.
"Jahitan di dada atas depan sama tengkuk leher. Saya cuma takutnya anak saya ini mengalami gangguan psikis. Trauma yang berkepanjangan. Saya berterima kasih sama pihak Jatim Park 2, karena biaya sudah ditanggung. Yang kami minta, ada pendampingan khusus terutama untuk pendampingan psikologi," imbuh Ajeng.
Sementara itu, Kapolres Kota Batu AKBP Leonardus Simarmata, mengatakan akan terus menyelidiki kasus ini.
Dalam penyelidikan ini pihaknya melibatkan seluruh pegawai Jatim Park 2 termasuk keeper untuk mengetahui apakah ada indikasi kesengajaan atau tidak.
"Kalau ada unsur kesengajaan, tentu kami pasti memberikan sanksi kepada keeper yang saat itu bertugas," ujar Leonardus.
Dikonfirmasi terpisah, Marketing and Public Relations Manager Jatim Park Group, Titik S Ariyanto mengatakan pihaknya menunggu keputusan dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim terkait spot foto bersama hewan akan dilanjutkan atau ditutup.
"Ini murni karena kecelakaan. Kami memberikan biaya pengobatan sampai korban ini sembuh. Ya kami menunggu keputusan dari BKSDA Jatim untuk spot foto ini," kata Titik.
Kronologis
Titik menceritakan, kronologi kejadian. Ketika anak harimau benggala itu dikeluarkan dari kandang sekitar pukul 13.00 WIB, dikawal oleh dua keeper.
Satu keeper yang memegang tali dan satunya mengawal di depan.
Saat dikeluarkan dan digiring ke lokasi spot foto, anak harimau benggala ini terkejut dan menerkam apa yang ada disekitarnya.
Kebetulan, saat itu yang paling dekat ialah korban bersama rombongannya.
Mengenai anak harimau beggala itu, setelah kejadian itu tidak akan dijadikan lagi hewan untuk diajak untuk berfoto.
"Tentu ke depan anak harimau itu tidak akan digunakan sebagai hewan untuk berfoto. Sudah kami amankan dikandangnya. Jatim Park ini merupakan tempat wisata konservasi binatang, tentu hewan-hewannya juga sudah ramah dan terbiasa berinteraksi dengan manusia," imbuh Titik.
Dari pantauan TribunJatim.com, pasca kejadian itu hingga saat ini arena foto masih ditutup.
Berteriak
Marketing & Public Relation Manager Jatim Park Group, Titik S Ariyanto, mengatakan, peristiwa ini murni kecelakaan.
"Saya mendapatkan laporan dari keeper, bahwa kejadiannya itu, ada sekelompok anak TK yang ingin berfoto dengan anak macan. Lalu di belakangnya lewat sekelompok anak SD yang senang sekali lihat harimau," kata Titik saat dikonfirmasi TribunJatim.com.
Titik mengatakan, saat itu ada sekelompok siswa SD itu berteriak dan mengagetkan anak macan.
Karena posisi yang paling dekat dengan anak macan ialah korban bernama Putri, ia diterkam oleh anak macan yang terkejut itu.
"Saat itu ada dua keeper, satunya yang menjaga, satunya yang mengawasi. Dua keeper itu juga kualahan dan tidak bisa menahan amukan dari anak macan yang berusia 6-7 bulan," lanjut Titik.
Ia menambahkan, atas kejadian ini biaya perawatan korban ditanggung pihak Jatim Park 2.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, siswa sebuah TK di Kediri harus mendapatkan perawatan insentif di rumah sakit lantaran kena terkam anak harimau saat hendak berfoto di Museum Satwa, Jatim Park 2, Batu, Jawa Timur, Selasa (14/3/2017).
Seorang narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya, menjelaskan kejadian yang terjadi pukul 14.00 WIB itu baru dilaporkan pukul 17.00 WIB.
Korban hendak berfoto dengan bayi harimau, namun tiba-tiba bayi harimau itu terkejut karena ada suara ramai dan kemudian menerkam korban.
"Kondisinya saat itu ramai. Banyak anak kecil yang berkeliaran, dan berteriak. Dari situ bayi harimau ini terkejut dan tiba-tiba memeluk anak itu. Ketika dipeluk anak itu juga dicakar," ujar dia menceritakan kronologi kejadian kepada, Selasa (14/3) malam.
Korban mengalami luka serius di bagian tubuhnya, didada dan punggung. Ia menjelaskan, baby macan ini menerkam korban dari sisi samping kanan korban.